Harga Pelat Timah Makin Memikat, Latinusa Tambah Produksi



JAKARTA. Pasar pelat timah kian menggiurkan. Tengok saja, konsumsi pelat merah makin meningkat. Harga pun makin melonjak. Inilah yang menyebabkan PT Pelat Timah Nusantara (Latinusa), anak perusahaan PT Krakatau Steel, berniat meningkatkan kapasitas produksi pelat timahnya.

Sekretaris Perusahaan PT Latinusa Haryanto memperkirakan, konsumsi pelat timah nasional tahun ini mencapai 160.000 ton hingga 170.000 ton. Namun, hingga kini Latinusa belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut. "Total kapasitas perusahaan baru mencapai 112.000 ton," katanya, hari ini.

Padahal, kata Haryanto, tahun ini Latinusa masih mungkin memaksimalkan kapasitas produksi hingga 130.000 ton per tahun. Sehingga, tahun depan Latinusa berencana menambah kapasitas produksi menjadi 160.000 ton per tahun.


Alasan lain peningkatan kapasitas produksi, menurut Haryanto, adalah karena harga pelatĀ timah makin memikat. Pada awal 2008, harga pelat timah di pasar internasional baru mencapai US$ 1.000-US$ 1.100 per ton. Namun, saat ini telah melesat sebesar 50% hingga 60% menjadi US$ 1.500 sampai US$ 1.600 per ton.

Nah, untuk merealisasikan rencana perluasan usaha tersebut, Latinusa akan menyiapkan dana lebih dari Rp 10 miliar. Dana tersebut berasal dari kas internal perusahaan. Rencananya, dana tersebut untuk pembelian mesin produksi baru. Menurut Haryanto, Latinusa akan menjajaki pembelian mesin dari luar negeri, antara lain berasal dari negara Jepang, Jerman, dan Italia.

Haryanto menambahkan, selain menambah kapasitasĀ  produksi, Latinusa juga berniat membangun pabrik pelat timah baru. Caranya dengan membangun pabrik baru electrolytic tinning line (ETL). Dengan penambahan pabrik baru, kelak kapasitas produksinya akan mencapai 290.000 ton per tahun. Sayang, pembangunan pabrik baru itu baru bisa terlaksana pada 2013, mundur dari jadwal yang seharusnya 2008.

Mundur dari jadwal

Ansari Bukhari, Komisaris PT Krakatau Steel membenarkan pembangunan pabrik ETL mundur dari jadwal. Penundaan ini terjadi akibat ketidakmampuan keuangan perusahaan. "Untuk membangun pabrik baru tersebut membutuhkan dana sebesar US$ 100 juta," tuturnya.

Pembangunan pabrik baru Latinusa ini akan memakai dana dari penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) yang targetnya tahun depan, setelah IPO sang induk Krakatau Steel. Latinusa menargetkan mampu meaup Rp 239,58 miliar dari IPO, yang semuanya untuk membiayai pembangunan pabrik baru tersebut.

PT Latinusa adalah anak perusahaan Krakatau Steel yang pabriknya di Kawasan Industri Krakatau Cilegon, Banten. Latinusa adalah perusahaan tunggal yang memasok kebutuhan pelat timah di pasar nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie