KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lesunya pergerakan harga perak sepanjang semester I-2019, dinilai akan segera berakhir. Hal ini didukung membaiknya sentimen penggerak harga perak, seperti perang dagang antara AS dan China, serta isu geopolitik. Asal tahu saja, berdasarkan data Bloomberg Jumat (28/6), selama semester I-2019 harga perak untuk kontrak pengiriman Juli 2019 terkoreksi 2,92% dari US$ 15,797 per ons troi di 31 Desember 2018 menjadi US$ 15,341 per ons troi di 28 Juni 2019. Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, turunnya harga perak dalam semester I-2019 dikarenakan munculnya sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, serta masalah geopolitik yang terjadi di beberapa negara, termasuk rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa (EU) yang hingga saat ini belum ada kepastian lebih lanjut.
Harga perak berpeluang rebound di semester II-2019, ini penopangnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lesunya pergerakan harga perak sepanjang semester I-2019, dinilai akan segera berakhir. Hal ini didukung membaiknya sentimen penggerak harga perak, seperti perang dagang antara AS dan China, serta isu geopolitik. Asal tahu saja, berdasarkan data Bloomberg Jumat (28/6), selama semester I-2019 harga perak untuk kontrak pengiriman Juli 2019 terkoreksi 2,92% dari US$ 15,797 per ons troi di 31 Desember 2018 menjadi US$ 15,341 per ons troi di 28 Juni 2019. Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, turunnya harga perak dalam semester I-2019 dikarenakan munculnya sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, serta masalah geopolitik yang terjadi di beberapa negara, termasuk rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa (EU) yang hingga saat ini belum ada kepastian lebih lanjut.