Harga perak berpotensi konsolidasi hingga libur Imlek



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walaupun sempat melambung di tengah jatuhnya indeks dollar Amerika Serikat (AS), laju penguatan perak sedikit tertahan. Pernyataan Presiden AS Donald Trump yang masih menginginkan penguataan greenback memberi tekanan tersendiri bagi sejumlah aset lindung nilai. Pergerakan perak kini tengah masuk dalam fase konsolidasi.

Mengutip Bloomberg, Senin (29/1) pukul 18.00 WIB perak kontrak pengiriman Maret 2018 di Commodity Exchange tercatat melemah 0,52% ke level US$ 17,35 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Sedangkan jika melihat sepekan sebelumnya harga masih menguat 2,12%. “Walaupun tren jangka panjang bullish tetapi ini masih merespon pidato Presiden Trump,” papar Andri Hardianto, analis Asia Tradepoint Futures kepada Kontan.co.id.

Ditambah lagi, indeks dollar mulai membaik di awal pekan. Menurutnya dalam perdagangan sepekan ini perak akan masuk dalam fase konsolidasi menanti beberapa peristiwa penting seperti pertemuan Federal Open Market Comitte (FOMC), pidato Trump dan rilis data ekonomi penting. Penguatan lanjutan diperkirakan baru akan terjadi setelah libur Tahun Baru China rampung.


Andri masih optimis untuk jangka panjang tren harga perak masih bullish. Buktinya impor perak China selama tahun 2017 tercatat meningkat 28% ke level 4.300 ton. Selain China kenaikan permintaan juga terjadi di India. "Kalau digabungkan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi IMF, harga perak masih mendapat sokongan untuk menguat,” imbuhnya.

Kata Andri kondisi pasar saham dan obligasi yang telah menunjukkan kenaikan cukup pesat juga berpotensi akan menjadi katalis positif pada perak. Di tengah penguatan tajam, besar kemungkinan akan terjadi koreksi yang cukup dalam. Ketika koreksi, investor akan mengalihkan dananya ke aset lindung nilai seperti emas dan perak.

Sementara itu, kebijakan pengenaan bea impor solar panel ke AS belum menekan permintaan perak sebagai logam industri. Alasannya saat ini AS bukan merupakan konsumen terbesar solar panel. Ia menyakini untuk jangka panjang permintaan perak masih cukup positif.

Secara teknikal semua indikator juga masih memberi sinyal penguatan. Harga berada di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Indikator moving average convergence divergence (MACD) juga masih bergerak di area positif. Indikator stochastic berada di level 63 dan indikator relative strength index (RSI) di level 60.

Untuk Selasa (30/1), Andri memperkirakan harga bisa bergerak di kisaran US$ 16,89–US$ 17,04 per ons troi. Kemudian sepekan berikutnya berada di area US$ 17,23–US$ 17,51 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati