JAKARTA. Harga perak terhempas menyentuh level terendahnya sejak Agustus 2009 silam. Beban perhatian pasar yang tertuju pada optimisme kenaikan suku bunga The Fed masih jadi penyebab tenggelamnya komoditas logam mulia ini. Mengutip Bloomberg, Senin (23/11) pukul 14.45 WIB harga perak kontrak pengiriman Desember 2015 di Commodity Exchange menukik 0,99% ke level US$ 13,95 per ons troi di awal pekan.
Harga ini pun sudah tergerus 1,89% dalam sepekan terakhir. Ariston Tjendra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan testimoni dua pejabat The Fed di akhir pekan lalu jadi pemicunya. Presiden The Fed bagian New York, William Dudley dan Presiden The Fed bagian San Francisco, John Williams, keduanya menyampaikan pernyataan hawkish. Pejabat-pejabat The Fed ini melihat ekonomi AS kian kuat dan kenaikan suku bunga di Desember 2015 sebaiknya dilakukan. “Tentunya ini menenggelamkan daya tarik logam mulia,” kata Ariston. Sebagai turunan emas, perak pun mengikuti keterpurukan harga emas. Dengan tingginya optimisme pasar akan pertemuan FOMC 15 – 16 Desember 2015 mendatang, harga perak disinyalir akan kian terpuruk. Beban yang dipikul perak memang kian membengkak. Sebabnya Jumat (20/11) lalu, Gubernur European Central Bank (ECB), Mario Draghi menyatakan siap melakukan apapun untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Eropa.
Efeknya, euro terpuruk ke level terendah dalam tujuh bulan. Ini semakin memperbesar spekulasi bahwa ECB akan memperpanjang pelonggaran stimulusnya pada rapat ECB 3 Desember 2015 mendatang di Frankfurt, Jerman. “Sehingga nyaris tidak ada faktor positif yang berkembang di pasar untuk mendongkrak harga,” ujar Ariston. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto