KONTAN.CO.ID - Harga perak spot melanjutkan reli dan menembus level US$ 65 per ons troi pada Rabu (17/12/2025), mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Kenaikan ini ditopang oleh permintaan industri dan investasi yang solid, serta ketersediaan pasokan yang kian ketat. Seiring dengan pergerakan perak, harga emas juga menguat setelah laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) menunjukkan tingkat pengangguran meningkat pada November.
Baca Juga: Dolar Dekati Level Terendah 2,5 Bulan Rabu (17/12) Pagi, Pasar Tunggu Sinyal The Fed Data tersebut memperkuat ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan oleh bank sentral AS (The Federal Reserve) pada tahun depan, sekaligus menekan nilai tukar dolar dan imbal hasil obligasi. Harga emas spot tercatat naik 0,4% menjadi US$ 4.318,37 per ons troi pada pukul 01.17 GMT. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS menguat 0,3% ke US$ 4.347,10 per ons troi. Pelemahan dolar AS turut menjadi katalis positif bagi logam mulia. Mata uang Paman Sam sempat turun ke level terendah lebih dari dua bulan pada Selasa (16/12), membuat harga emas dan perak menjadi lebih terjangkau bagi pembeli di luar AS. Di saat yang sama, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga melemah. Data menunjukkan tingkat pengangguran AS naik menjadi 4,6% pada November, lebih tinggi dari perkiraan survei Reuters sebesar 4,4%.
Baca Juga: Harga Emas Spot Naik Tipis ke US$ 4.318,4 Rabu (17/12) Pagi, Ini Pemicunya Kenaikan ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi yang dipicu oleh kebijakan perdagangan agresif Presiden AS Donald Trump. Pekan lalu, The Fed telah memangkas suku bunga acuannya untuk ketiga kalinya tahun ini sebesar 25 basis poin. Pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dinilai pasar lebih dovish dari perkiraan sebelumnya. Pelaku pasar kini masih memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada 2026, kondisi yang umumnya menguntungkan bagi aset tanpa imbal hasil seperti emas.
Baca Juga: Bursa Asia Tertahan Rabu (17/12), Minyak Melonjak Usai AS Blokade Tanker Venezuela Investor kini menantikan rilis data inflasi AS, yakni Indeks Harga Konsumen (CPI) November yang dijadwalkan pada Kamis (18/12), serta indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada Jumat (19/12), yang menjadi indikator inflasi favorit The Fed.