Harga perak terdongkrak tutupnya pemerintah AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah terus melemah sejak awal pekan harga perak akhirnya kembali bergerak naik di pengujung pekan lalu. Logam mulia ini mendapatkan angin segar dari penutupan pemerintah Presiden Donald Trump pada Sabtu (20/1) dini hari waktu setempat. Ketidakpastian politik di negeri Paman Sam membuat permintaan emas dan perak meningkat.

Mengutip Bloomberg pada penutupan perdagangan Jumat (19/1) harga perak kontrak pengiriman Maret 2018 tercatat naik 0,48% ke level US$ 17,036 per ons troi. Sedangkan jika melihat sepekan sebelumnya harganya masih terkoreksi 1,55%.

"Perak menguat karena pengaruh tutupnya pemerintah Amerika Serikat (AS). Dia hampir mirip dengan emas," ujar Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures kepada Kontan.co.id akhir pekan ini.


Menurutnya koreksi yang terjadi selama tiga hari berturut-turut di awal pekan lebih disebabkan karena aksi ambil untung. Sekarang perak kembali bangkit karena kegaduhan kondisi politik dan ekonomi AS. Emas dan perak terlihat tetap bersinar ditengah tutupnya pemerintahan Presiden Donald Trump.

Lanjut Andri, perak juga mendapatkan sokongan dari kejatuhan bitcoin. Kalau pada akhir tahun lalu harga bitcoin sempat bertengger dikisaran US$ 20.000 per keping tetapi memasuki pertengahan Januari nilainya merosot menjadi di bawah US$ 10.000 per keping.

Ditambah lagi beberapa negara juga sudah mulai membatasi perdagangannya. Korea Selatan berencana membuat undang-undang yang melarang perdagangan cryptocurrency

Sementara, China disinyalir akan memblokir akses ke platform cryptocurrency dalam dan luar negeri. "Kemarin itu bitcoin kan sempat jadi safe haven juga," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati