Harga perak tertahan spekulasi bunga AS



JAKARTA. Harga perak dunia kembali merosot setelah rebound pekan lalu. Harga perak tertekan spekulasi kenaikan bunga Amerika Serikat (AS). 

Mengutip Bloomberg, Senin (3/8) pukul 16.10, harga perak kontrak pengiriman September 2015 di bursa Commodity Exchange tercatat turun 0,44% ke level US $ 14,680 per ons troi dibanding harga penutupan pekan lalu. Dalam sepekan, harga perak masih naik 0,51%.

Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal menilai, harga perak cenderung bearish karena logam mulia ditekan spekulasi bank sentral Federal Reserve jadi menaikkan bunga AS pada September 2015. Dollar AS mengalami penguatan sehingga menekan harga komoditas. 


“Data-data ekonomi AS bagus, seperti angka tingkat pengangguran, semakin meyakinkan investor bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga di bulan September,” ujar Faisyal.

“Senin harga jatuh lagi karena terbawa sentimen penurunan harga emas yang terkait rendahnya data ekonomi China. Sebagaimana yang kita tahu, China adalah konsumen logam terbesar di dunia,” jelas Faisyal.

Untuk jangka panjang, Faisyal menilai harga perak masih akan jatuh karena ekspektasi kenaikan bunga AS. Spekulasi tersebut memperkuat dollar AS sehingga membuat harga perak dan emas terbanting. 

Namun, setelah kenaikan bunga, Faisyal menyatakan masih sulit memprediksi harga perak. “Saat ini kan sedang priced in. Bisa saja saat terjadi kenaikan suku bunga nanti, harga bisa kembali normal. Menurut prediksi saya, harga jatuh saat ini bisa saja karena sedang priced in tadi,” lanjut Faisyal.

Dia menduga, harga perak dalam sepekan berpeluang tetap bearish.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia