KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi Anda yang ingin mudik Lebaran, bersiaplah merogoh kocek lebih dalam. Pertamina sedang mengkaji rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi. Langkah ini menyusul harga minyak dunia yang meninggi di angka US$ 71 per barel pada Rabu (16/5). Sialnya lagi, kurs rupiah terus bertekuk lutut di hadapan dollar Amerika Serikat (AS), yakni Rp 14.094 per dollar AS. Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, dari beberapa badan usaha yang menjual BBM non subsidi di Indonesia, baru Shell Indonesia yang mengajukan kenaikan harga.
Adapun, PT Pertamina masih perlu berkonsultasi dengan pemerintah terkait perubahan harga BBM non subsidi. Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo mengatakan Pertamina mesti melihat kesiapan masyarakat sebelum melakukan perubahan harga BBM non-subsidi. Sebab, "Kami BUMN, sepenuhnya milik negara. Kami konsultasi dengan pemerintah kapan masyarakat siap menerima perubahan harga yang ditetapkan pemerintah baik non-subsidi dan subsidi," jelas Gandhi, Rabu (16/5). Syahrial Mukhtar, Sekretaris Perusahaan Pertamina menambahkan, harga BBM Pertamina mengikuti kebijakan pemerintah, termasuk usulan perubahan harga yang hanya boleh sebulan sekali dari sebelumnya dua pekan.