NEW YORK. Harga perumahan di AS mengalami penurunan melampaui prediksi. Ini menjadi pertanda, sektor properti AS, khususnya perumahan, akan tetap lemah meskipun pemulihan ekonomi AS terus mengalami kenaikan menjelang tahun baru. Asal tahu saja, S&P/Case-Shiller index dari harga perumahan turun 0,8% dari Oktober 2009. Ini merupakan kemerosotan tertinggi tahunan sejak Desember 2009. Penurunan tersebut melampaui estimasi sejumlah analis yang disurvei Bloomberg. Adanya gelombang gagal bayar yang saat ini tengah menghantui pasar perumahan menandakan harga rumah AS masih akan terus tertekan di 2011. Hal ini sebenarnya sudah diamini oleh penentu kebijakan the Fed yang bilang, tertekannya sektor properti dan tingginya angka pengangguran masih akan menekan anggaran belanja konsumen. Ini juga yang menjadi alasan the Fed untuk menunda penggelontoran stimulus moneter yang nilainya mencapai rekor tertinggi. "Kita masih akan berada di wilayah negatif dalam beberapa bulan ke depan. Pasar perumahan masih lemah dan tidak ada satu pun data yang mengindikasikan ada perbaikan di sektor ini," jelas Dean Maki, Chief US Economist Barclays Capital Inc.
Harga perumahan AS lebih rendah ketimbang prediksi analis
NEW YORK. Harga perumahan di AS mengalami penurunan melampaui prediksi. Ini menjadi pertanda, sektor properti AS, khususnya perumahan, akan tetap lemah meskipun pemulihan ekonomi AS terus mengalami kenaikan menjelang tahun baru. Asal tahu saja, S&P/Case-Shiller index dari harga perumahan turun 0,8% dari Oktober 2009. Ini merupakan kemerosotan tertinggi tahunan sejak Desember 2009. Penurunan tersebut melampaui estimasi sejumlah analis yang disurvei Bloomberg. Adanya gelombang gagal bayar yang saat ini tengah menghantui pasar perumahan menandakan harga rumah AS masih akan terus tertekan di 2011. Hal ini sebenarnya sudah diamini oleh penentu kebijakan the Fed yang bilang, tertekannya sektor properti dan tingginya angka pengangguran masih akan menekan anggaran belanja konsumen. Ini juga yang menjadi alasan the Fed untuk menunda penggelontoran stimulus moneter yang nilainya mencapai rekor tertinggi. "Kita masih akan berada di wilayah negatif dalam beberapa bulan ke depan. Pasar perumahan masih lemah dan tidak ada satu pun data yang mengindikasikan ada perbaikan di sektor ini," jelas Dean Maki, Chief US Economist Barclays Capital Inc.