Harga petrokimia tertekan, Pefindo menurunkan outlook Barito Pacific (BRPT)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan kembali peringkat idA untuk PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan Obligasi Berkelanjutan I Barito Pacific sebesar maksimum Rp 1,5 triliun. Namun, Pefindo merevisi outlook BRPT menjadi negatif dari sebelumnya stabil.

Revisi outlook ini merupakan antisipasi arus kas masuk yang lebih rendah secara berkelanjutan, terutama dari bisnis petrokimia yang dijalankan oleh anak usahanya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA, peringkat idAA-/negatif). Hal ini karena harga komoditas petrokimia yang lebih rendah sementara leverage finansial BRPT akan meningkat dalam jangka pendek.

Pefindo mencatat, pada Agustus 2020, BRPT memperoleh fasilitas utang sebesar US$ 252,7 juta dari Bangkok Bank sebagai bagian dari kontribusi BRPT dalam struktur pembiayaan kepada PT Indo Raya Tenaga (IRT). Dana ini digunakan untuk pembiayaan konstruksi dan pengembangan proyek pembangkit listrik ultra-super critical 2x1.000 megawatt (MW).


Rasio pinjaman bersih terhadap pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) dan funds from operations (FFO) terhadap pinjaman BRPT diproyeksikan akan melemah menjadi sekitar 4,4x dan 7,6% secara rata-rata untuk dua tahun ke depan dibandingkan 3,3x dan 9,9% per posisi 31 Desember 2019.

Baca Juga: Relaksasi PPh reinvestasi dividen baru berdampak signifikan dalam jangka panjang

Sementara itu, obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibanding obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Namun, kemampuan obligor mungkin akan terpengaruh oleh perubahan keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.

Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar yang kuat dari segmen operasi utama BRPT, pembagian dividen yang baik dari anak usaha inti, dan segmen energi panas bumi yang memberikan perlindungan terhadap sensitivitas siklus industri sektor petrokimia.

Outlook terhadap BRPT bisa saja dinaikkan menjadi stabil jika kinerja membaik yang tercermin dengan membaiknya profil keuangan bisnis petrokimia secara berkelanjutan dan/atau usaha penurunan utang di level induk perusahaan yang didukung oleh kemampuan menghasilkan arus kas dari anak-anak perusahaan.

Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) pastikan Star Energy Geothermal rilis 2 green bond US$ 1,11 M

Namun, peringkat akan diturunkan jika terdapat penurunan yang berkelanjutan dalam profil keuangan karena selisih yang menipis dan berkelanjutan dalam bisnis petrokimia dan/atau utang lebih besar dari yang diproyeksikan.

Peringkat juga bisa berada dalam tekanan jika terdapat penurunan aliran arus kas dari anak-anak perusahaan, yang dapat dipicu oleh pandemi Covid-19 yang terus berlangsung dan menyebabkan pelemahan lebih lanjut di sektor petrokimia. Peringkat juga bisa dipangkas jika bencana alam yang terjadi dapat mempengaruhi segmen geothermal (panas bumi) yang dijalankan anak usaha BRPT.

Peringkat tersebut belum memperhitungkan belanja modal tambahan yang didanai dari utang untuk pembangunan naphtha cracker kedua di bawah anak perusahaan BRPT, karena keputusan investasi final belum difinalisasikan.

Baca Juga: Gandeng Royal Vopak, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Siapkan Ekspansi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati