KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga platinum kembali terjadi sejak awal pekan. Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 17.11 WIB, harga platinum untuk pengiriman Oktober 2019 di New York Mercantile Exchange naik 0,78% ke level US$ 875 per ons troi dalam sehari. Harga platinum sudah naik 2,30% sejak awal pekan ini dan 7,81% sejak awal tahun. Tak hanya platinum, beberapa komoditas lainnya seperti tembaga, nikel dan timah. Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa tren kenaikan yang terjadi pada platinum disebabkan oleh permintaan yang meningkat. Dia mengatakan, platinum merupakan bahan dasar campuran untuk pembuatan mobil listrik, kabel listrik dan senjata.
Baca Juga: Indonesia 1 akan selesai akhir tahun nanti Menurut Ibrahim, pelaku pasar sedang condong pada otomotif masa depan, seperti mobil listrik. “Platinum itu campuran untuk menjadikan mobil listrik dan dibutuhkan banyak kabel listrik, jadi jangan heran kalo permintaan meningkat,” ujar Ibrahim. Ibrahim menilai permintaan yang tinggi ini tidak diimbangi oleh jumlah pasokan yang tersedia sehingga menyebabkan harganya terus meningkat. Menurut Ibrahim, pasokan platinum yang minim ini masih mendapat pengaruh dari perang dagang. Situasi perang dagang ini menyebabkan perekonomian global mengalami krisis. Hal ini berakibat pada pabrik-pabrik yang tidak jalan. “Banyak pabrik menurunkan produksi sehingga pasokannya jadi terbatas,” tambahnya.
Baca Juga: Harga emas bisa jatuh bila The Fed turunkan suku bunga Isu mobil listrik dinilai masih akan bertahan untuk mengangkat harga platinum. Ibrahim bilang isu ini terus dibahas tiap tahun karena untuk mengurangi polusi dari bahan bakar fosil. Hal ini menyebabkan pemerintah perlu melakukan diversifikasi produk mobil listrik. Kondisi ini tak hanya terjadi di Indonesia melainkan di beberapa negara lainnya. “Populernya mobil listrik ini mengakibatkan pelaku pasar condong membeli platinum dan nikel,” ujar Ibrahim. Selain itu, Ibrahim berpendapat ke depannya harga platinum juga akan melihat dari permintaan Tiongkok. Ibrahim menilai Tiongkok akan mengisolasi diri ketika perang dagang antara AS dan Tiongkok terus berkecamuk. Menurutnya, isolasi yang dilakukan adalah dengan melakukan produksi dalam negeri. “Ini sangat berbahaya karena impor Tiongkok akan turun dan akan berpengaruh jelek pada komoditas, salah satunya platinum,” jelas Ibrahim.
Baca Juga: Impor Mobil Listrik dilonggarkan, tapi ada Syaratnya premium Tren kenaikan harga platinum masih bisa terjadi meski dalam jangka pendek berpotensi koreksi. Koreksi tersebut dapat terjadi ketika perang dagang antara AS dan Tiongkok kembali memanas dengan biaya tarif impor yang telah berlaku. Hanya saja, Ibrahim optimistis koreksi yang terjadi tak begitu dalam dan akan kembali pada tren kenaikan. Untuk pekan ini, Ibrahim menilai harga platinum akan berada di kisaran US$ 870-US$ 873,50 per ons troi. Sedangkan hingga akhir tahun, ia optimis platinum bisa menyentuh harga US$ 912 per ons troi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati