JAKARTA. Setelah tergelincir jauh dari level US$ 1.000 per ons troi, perlahan harga platinum merangkak naik lagi. Kenaikan permintaan platinum di China membuat harga komoditas logam mulia ini melambung awal pekan ini. Mengutip Bloomberg, per pukul 15.47 WIB, Senin (10/10), harga platinum kontrak pengiriman Januari 2017 di New York Mercantile Exchange melonjak 1,10% jadi US$ 973,20 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Tapi, dalam sepekan terakhir, harga masih koreksi tipis 0,03%. Ibrahim, Direktur Garuda Berjangka, bilang dorongan terkuat kenaikan ini berasal dari data tenaga kerja AS yang mengecewakan pasar. Akhir pekan lalu, AS mengumumkan penyerapan tenaga kerja swasta di luar sektor pertanian merosot dari 167.000 di Agustus jadi 156.000 di September.
Tingkat pengangguran juga membengkak dari 4,9% jadi 5,0%. “Sebenarnya ini tidak lantas mengempiskan daya tarik pelaku pasar terhadap dollar AS, tapi karena fundamental platinum positif maka harga naik,” jelas Ibrahim. Selain itu, ada indikasi kebutuhan komoditas di negeri tirai bambu yang meningkat. Ini terlihat dari laporan China Association of Automobile Manufacturers bahwa penjualan mobil di China September lalu mencapai 1,98 juta unit. Jumlah ini naik 2,5% dibanding periode yang sama setahun sebelumnya. Di periode Januari–September 2016, penjualan mobil di China naik 7% menjadi 17 juta unit dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. “Seperti yang diketahui, platinum memang banyak digunakan di sektor otomotif,” jelas Ibrahim.