JAKARTA. Dalam bisnis properti, faktor pengerek harga jual tak cuma permintaan berbanding dengan penawaran. Pemicunya juga bukan hanya kenaikan beban pokok, seperti harga bahan bangunan. Namun, spekulasi dari proyeksi menjadi variabel lain yang turut mengambil peranan. Maka jangan heran kalau PT Bumi Serpong Damai Tbk mengklaim sudah mereguk efek positif dari rencana pembangunan proyek jalan Tol Serpong-Balaraja. Padahal, mereka baru menjadwalkan proses konstruksi awal 2017. Efek tersebut berupa kenaikan harga jual properti di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) City di Tangerang Selatan, Banten. Catatan Bumi Serpong, harga sudah mendaki 7% dalam periode year to date (ytd) hingga Kamis (4/5) pekan lalu. "Harga sudah bergerak, enggak perlu nunggu jalan tol selesai," ujar Hermawan Wijaya, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk kepada KONTAN, Kamis (4/5).
Harga properti BSD tergoreng proyek jalan tol
JAKARTA. Dalam bisnis properti, faktor pengerek harga jual tak cuma permintaan berbanding dengan penawaran. Pemicunya juga bukan hanya kenaikan beban pokok, seperti harga bahan bangunan. Namun, spekulasi dari proyeksi menjadi variabel lain yang turut mengambil peranan. Maka jangan heran kalau PT Bumi Serpong Damai Tbk mengklaim sudah mereguk efek positif dari rencana pembangunan proyek jalan Tol Serpong-Balaraja. Padahal, mereka baru menjadwalkan proses konstruksi awal 2017. Efek tersebut berupa kenaikan harga jual properti di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) City di Tangerang Selatan, Banten. Catatan Bumi Serpong, harga sudah mendaki 7% dalam periode year to date (ytd) hingga Kamis (4/5) pekan lalu. "Harga sudah bergerak, enggak perlu nunggu jalan tol selesai," ujar Hermawan Wijaya, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk kepada KONTAN, Kamis (4/5).