JAKARTA. Investor asing menganggap investasi properti di Indonesia masih menarik. Investor tertarik masuk di hampir seluruh sektor properti, yakni apartemen, perumahan, perkantoran, industri, hotel, vila dan kondotel. Mayoritas investor yang melirik Indonesia berasal dari Asia seperti Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, Hong Kong, Dubai, India dan Korea Selatan. Ada pula investor asal Prancis. "Mereka masuk sebagai pengembang, karena sampai saat ini keran kepemilikan asing belum dibuka," jelas Associate Director Knight Frank Indonesia, Hasan Pamudji, Rabu (13/3). Salah satu alasannya adalah harga properti residensial mewah di Indonesia terus meningkat. Konsultan properti Knight Frank mencatat, rata-rata harga properti residensial mewah di Jakarta pada 2012 adalah US$ 3.746 per meter persegi (m2). Harga ini sudah naik 80% dalam tempo lima tahun, dari 2007 sampai 2012.
Harga properti mewah di Jakarta naik 80% 5 tahun
JAKARTA. Investor asing menganggap investasi properti di Indonesia masih menarik. Investor tertarik masuk di hampir seluruh sektor properti, yakni apartemen, perumahan, perkantoran, industri, hotel, vila dan kondotel. Mayoritas investor yang melirik Indonesia berasal dari Asia seperti Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, Hong Kong, Dubai, India dan Korea Selatan. Ada pula investor asal Prancis. "Mereka masuk sebagai pengembang, karena sampai saat ini keran kepemilikan asing belum dibuka," jelas Associate Director Knight Frank Indonesia, Hasan Pamudji, Rabu (13/3). Salah satu alasannya adalah harga properti residensial mewah di Indonesia terus meningkat. Konsultan properti Knight Frank mencatat, rata-rata harga properti residensial mewah di Jakarta pada 2012 adalah US$ 3.746 per meter persegi (m2). Harga ini sudah naik 80% dalam tempo lima tahun, dari 2007 sampai 2012.