JAKARTA. Anda seorang perokok? Jika iya, bersiaplah membakar uang lebih banyak demi bisa menikmati rokok. Para produsen rokok sedikit demi sedikit mengerek harga rokok seiring dengan wacana kenaikan tarif cukai rokok dan tren kenaikan biaya produksi. Ismanu Soemiran, Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri), menuturkan, kenaikan harga rokok sudah mulai berjalan sejak awal tahun sekitar 2%-3%. Kenaikan harga itu kemungkinan akan berlanjut lagi pada April mendatang. "Naik karena ongkos produksi meningkat dan sudah pasti akibat tarif cukai juga," kata dia kepada KONTAN, Senin (9/3). Ismanu mengakui, pelaku industri rokok cukup kalang kabut dengan rencana kenaikan tarif cukai rokok. Pasalnya, saat ini kondisi pasar rokok tengah tertekan akibat kenaikan harga kebutuhan pokok. "Kuartal I ini kalau dibandingkan dengan kuartal I tahun lalu, pasar rokok pasti turun karena harga beras naik sehingga rokok juga naik. Akibatnya, pasar rokok bisa turun 10%," kata dia.
Harga rokok merayap naik
JAKARTA. Anda seorang perokok? Jika iya, bersiaplah membakar uang lebih banyak demi bisa menikmati rokok. Para produsen rokok sedikit demi sedikit mengerek harga rokok seiring dengan wacana kenaikan tarif cukai rokok dan tren kenaikan biaya produksi. Ismanu Soemiran, Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri), menuturkan, kenaikan harga rokok sudah mulai berjalan sejak awal tahun sekitar 2%-3%. Kenaikan harga itu kemungkinan akan berlanjut lagi pada April mendatang. "Naik karena ongkos produksi meningkat dan sudah pasti akibat tarif cukai juga," kata dia kepada KONTAN, Senin (9/3). Ismanu mengakui, pelaku industri rokok cukup kalang kabut dengan rencana kenaikan tarif cukai rokok. Pasalnya, saat ini kondisi pasar rokok tengah tertekan akibat kenaikan harga kebutuhan pokok. "Kuartal I ini kalau dibandingkan dengan kuartal I tahun lalu, pasar rokok pasti turun karena harga beras naik sehingga rokok juga naik. Akibatnya, pasar rokok bisa turun 10%," kata dia.