JAKARTA. Peluang lonjakan permintaan properti berpotensi mendorong kenaikan harga rumah. Tahun ini, harga rumah dan properti hunian diproyeksikan naik tinggi, utamanya selepas kuartal I. Totok Lusida, Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan, harga properti hunian pada tahun ini bisa naik antara 10%-20%. Salah satu pemicunya adalah arus dana masuk dari program amnesti pajak. "Untuk penempatan uang dari luar negeri, properti menjadi peluang paling stabil karena tidak mengalami penyusutan nilai," ungkap dia ke KONTAN, kemarin (14/2). Dia menyatakan, lantaran program amnesti pajak masih berjalan, penjualan properti hunian, terutama segmen menengah atas, cenderung stagnan di kuartal I ini. Dia optimistis, selepas kuartal I, penjualan properti akan lebih ramai.
Harga rumah berpeluang naik 10%-20%
JAKARTA. Peluang lonjakan permintaan properti berpotensi mendorong kenaikan harga rumah. Tahun ini, harga rumah dan properti hunian diproyeksikan naik tinggi, utamanya selepas kuartal I. Totok Lusida, Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan, harga properti hunian pada tahun ini bisa naik antara 10%-20%. Salah satu pemicunya adalah arus dana masuk dari program amnesti pajak. "Untuk penempatan uang dari luar negeri, properti menjadi peluang paling stabil karena tidak mengalami penyusutan nilai," ungkap dia ke KONTAN, kemarin (14/2). Dia menyatakan, lantaran program amnesti pajak masih berjalan, penjualan properti hunian, terutama segmen menengah atas, cenderung stagnan di kuartal I ini. Dia optimistis, selepas kuartal I, penjualan properti akan lebih ramai.