Harga rumah tipe kecil tumbuh paling tinggi!



JAKARTA. Kendati digoyang kenaikan suku bunga, data pertumbuhan KPR tipeĀ  22 sampai dengan 70 meter persegi, terbilang masih tinggi yakni tumbuh 28,5%.

Sementara hingga Oktober 2013, pasca terbitnya ketentuan loan to value (LTV) baru, porsi KPR tipe kecil juga masih mendominasi. Disusul kemudian oleh KPR tipe di atas 70 m2. Bahkan, sejak Juni 2013, untuk kali pertama, pertumbuhan nominal KPR tipe 22-70 mencapai Rp 31,8 triliun, melebihi KPR tipe 70 senilai Rp 21,5 triliun.Menariknya, menurut data Bank Indonesia (BI), tingginya pertumbuhan KPR disertai juga dengan kenaikan indeks harga properti residensial di pasar primer pada kuartal II 2013. Kenaikan harga tertinggi dialami rumah kecil tipe 22 sampai 36 m2 sebesar 16,7% secara tahunan (year on year) ketimbang tahun sebelumnya. Sedangkan secara umum, kenaikan harga rumah mencapai 12,1 persen.Kenaikan harga tinggi tersebut antara lain didorong oleh tingginya permintaan terhadap perumahan baik untuk rumah tinggal maupun sebagai instrumen investasi.BI menilai, kenaikan harga yang cukup tinggi dikhawatirkan dapat memicu instabilitas keuangan apabila terjadi gagal bayar oleh masyarakat yang memanfaatkan jasa lembaga keuangan sebagai sumber pembiayaan dalam pembelian properti.Namun menurut CEO Margahayu Land yang juga Sekjen DPP REI, Hari Raharta Sudrajat, pertumbuhan porsi KPR dan kenaikan harga rumah di bawah 70 m2 justru masih dalam taraf normal. "Yang membeli rumah di bawah tipe 70 itu kan didominasi oleh pengguna akhir. Jadi, masih wajarlah kenaikan harga tersebut," imbuh Hari.Bahkan, lanjutnya, pertumbuhan akan kian melesat bila regulator juga mendukung bisnis ini berupa pemberian insentif yang memicu produksi rumah terus tumbuh. Masalah pembiayaan pun seharusnya diberi kelonggaran, untuk menjaga dan mempertahankan sektor ini tetap positif. (Hilda B Alexander)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan