KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis DFCX Futures Lukman Leong mengatakan bahwa di tengah ketidakpastian, emas masih menjadi instrumen
safe haven. Tidak heran, kinerja PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) atau Antam diproyeksi masih bertumbuh sesuai dengan harapan pasar. Ketidakpastian geopolitik masih sangat mendominasi menyusul perang Russia-Ukraina dan Israel-Hamas, ditambah dengan tensi China-Amerika Serikat (AS) yang menyebabkan tren dedolarisasi, dalam konteks ini, pemerintah China masih terus mengakumulasi emas.
"Potensi emas masih cukup besar. Saya melihat
downside emas bisa membawa ANTM ke kisaran Rp 1.850 - Rp1.900 yang merupakan harga yang menarik. Bahkan upisde Rp 2.100 hingga Rp 2.200 tahun depan," proyeksi Lukman dalam keterangannya, Selasa (12/12).
Baca Juga: Antam (ANTM) Tolak PKPU yang Diajukan Crazy Rich Surabaya Budi Said Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, memproyeksi harga ANTM berpotensi ke Rp 1.700-an. "Potensi kembali ke Rp 1.700-an yaitu jika
rebound di Rp 1.615. Jika
break Rp 1.615 dan
retest ke Rp 1.580," jelas Ivan.
Untuk diketahui, September 2023, Antam mencatat laba periode berjalan sebesar Rp2,85 triliun. Angka tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 8% dari periode sembilan bulan pertama 2022 (Januari-September 2022) sebesar Rp2,63 triliun. Sementara itu,
Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) Antam pada akhir kuartal III 2023 sebesar Rp5,40 triliun.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp 14.000 ke Rp 1.093.000 Per Gram, Selasa (12/12) Jumlah tersebut menunjukkan konsistensi pencapaian Aneka Tambang jika dibandingkan dengan capaian EBITDA pada sembilan bulan 2022. Posisi arus kas bersih perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi hingga September 2023 pun tumbuh 93% dibandingkan capaian pada akhir September 2022, yakni dari Rp2,06 triliun menjadi Rp3,98 triliun. Capaian tersebut memperkokoh struktur keuangan Antam dengan posisi saldo kas dan setara kas pada akhir kuartal III 2023 yang mencapai Rp7,54 triliun, tumbuh 63% dari posisi pada akhir periode sebesar Rp4,62 triliun. Adapun untuk penjualan bersih, Antam mampu mencapai Rp30,90 triliun hingga akhir September 2023. Kontribusi dominan penjualan bersih tersebut berasal dari penjualan bersih domestik yang mencapai Rp26,69 triliun atau setara 86 persen dari total tersebut.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham ANTM, ADRO, dan ISAT, Selasa (12/12) Pencapaian ini sejalan dengan strategi perusahaan dalam mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri pada komoditas utama, yaitu produk-produk emas, bijih nikel, dan bauksit. Produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan Antam pada akhir September 2023. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto