Harga Saham Bank Digital Ambruk, Valuasi Sahamnya Tetap Kemahalan, Ini Kata Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. KONTAN cukup sering memberikan peringatan tentang emiten bank digital. Suatu saat saham emiten ini akan jatuh. Dan akhirnya terjadi saat ini.

Pada Rabu (11/5) harga saham bank digital berguguran. Bank Jago atau ARTO misalnya turun ke bawah Rp 10.000 pe rsaham menjadi Rp 9.400 per saham dari Rp 10.100. Atau turun hampir 7% hanya dalam sehari. Pada pembukaan Kamnis (12/5), harga saham ARTO melorot lagi ke Rp 8.750.

Saham ARTO  terkena batas auto rejection bawah (ARB) selama tiga hari beruntun. Bahkan, saham ARTO masuk  di jajaran top losers dalam tiga hari terakhir. Dalam sepekan terakhir, saham ARTO melorot hingga 24,19% dan sebulan anjlok 30%.  Sepanjang tahun ini harga sahamnya terjun hingga 41,25%.


Harga saham Bank Neo Commerce (BBYB) juga turun. Kemarin  harga sahamnya ditutup turun 6,87% ke posisi harga Rp 1.355 per saham. Saham BBYB juga terkena ARB kemarin.

Pakar keuangan dan pasar modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy  adalah sosok yang selalu konsisten memberikan peringatan terkait saham bank digital. Ia melihat harga emiten bank digital masih  kemahalan. "Saya merekomendasikan emiten dengan fundamental yang lebih bagus dan lebih teruji," kata Budi, ke Kontan.co.id, Rabu (11/5).

Soal harga wajar emiten bank digital, seorang sumber pernah menyebutkan di Harian KONTAN,  harga wajar ARTO empat kali price to book value. Sementara book value di Rp 600. Penyesalan memang selalu datang belakangan, sementara bandar tersenyum paling lebar.

Dan dari segi teknologi maupun inovasi, sebetulnya tidak ada yang baru dan istimewa dari bank digital tersebut. Tak jauh berbeda dengan bank-bank lain. Semua fitur hampir sama dan seragam.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian