KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Bank KB Bukopin Tbk (
BBKP) terpantau naik pada perdagangan sesi I hari ini melaju sebesar 3,23% menjadi Rp 96 pada Senin (12/6). Berdasarkan data dari RTI business, tercatat sebanyak 175,09 juta volume saham yang diperdagangkan dengan nilai perdagangan mencapai 16,68 miliar. Berdasarkan order book-nya, rata-rata harga saham selama jam perdagangan hari ini adalah Rp 95/unit dengan jumlah lot saham yang dipesan atau ditawarkan mencapai 1,9 juta. Adapun nilai terendah berada di Rp 93 serta nilai tertinggi Rp 97 per lembar.
Untuk diketahui, kenikan harga saham BBKP seiring dengan sentimen rights issue yang dilakukan KB Bukopin pada akhir Mei 2023 lalu dengan penggalangan dana mencapai Rp 11,99 triliun.
Baca Juga: Kantongi Rp 11,9 Triliun dari Right Issue, Cermati Strategi Bank KB Bukopin (BBKP) Sebanyak 95% dari saham baru tersebut dibeli oleh investor asing, sementara 5% dibeli oleh investor lokal. Dari aksi ini, kepemilikan masyarakat atau free float di BBKP menjadi 16,14%. Dalam aksi ini pengendali BBKP, yakni Bank KB Kookmin, menyerap 67% saham baru yang dikeluarkan atau setara 80,2 miliar lembar saham yang senilai Rp 8,02 triliun. Dengan begitu, Bank KB Kookmin tetap mempertahankan posisinya sebagai pengendali tanpa terkena dilusi. Melalui right issue BBKP berhasil mendapatkan suntikan dana total nya Rp 11,99 triliun yang rencananya akan digunakan untuk kegiatan ekspansi kredit, dimana mayoritas kredit akan disalurkan kepada korporasi. Dalam keterangan resminya, Presiden Direktur Bank KB Bukopin Woo Yeul Lee menyampaikan, pilihan menyalurkan kredit kepada korporasi merupakan strategi top down yang diambil perseroan dengan tujuan menggencarkan ekspansi kredit sekaligus meningkatkan kualitas.
"Dengan strategi ini, BBKP akan memfokuskan ke wholesale atau corporate banking terlebih dahulu, baru kemudian ke retail banking, serta meningkatkan kualitas aset dengan target rasio kredit bermasalah (NPL Gross) bisa mendekati 1%, hingga biaya dana menjadi lebih stabil dan pendapatan bunga ke depan meningkat," jelasnya beberapa waktu lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari