Harga Saham Bank Mandiri Terus Naik, Direksi Rajin Borong BMRI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah menjadi pergerakan saham yang positif sejak awal tahun. Hal tersebut tampaknya membuat direksi dari bank berlogo pita emas ini mengakumulasi kepemilikan sahamnya.

Seperti diketahui, BMRI memang telah memiliki tren harga yang meningkat, setidaknya sejak sepanjang 2024 berjalan. Secara year to date (ytd), pergerakan saham mereka telah meningkat 16,53% YoY menjadi Rp 7050 per saham hingga penutupan perdagangan (1/10).

Di kalangan bank KBMI 4, pergerakan harga BMRI menjadi yang paling tinggi kenaikannya. Hanya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang menyusul dengan tren kenaikan sekitar 12,23% secara year to date.


Baca Juga: Bank KBMI 4 Sumbang Kredit Rp 3.979 Triliun per Agustus, Bank Mandiri Jadi Terbesar

Sejalan dengan tren kenaikan tersebut, direksi BMRI terpantau juga menjadi yang paling sering menambah kepemilikan sahamnya. Teranyar, Direktur Utama Darmawan Junaidi yang memborong saham BMRI sebanyak 150.000 saham, mengutip keterbukaan informasi Senin (30/9).

Dalam transaksi yang dilakukan pada 25 September 2024 tersebut, Darmawan membeli saham BMRI di harga yang cukup tinggi di level Rp 7.100 per saham. Artinya, Darmawan merogoh kocek sebesar Rp 1,06 miliar.

Dengan penambahan saham tersebut, kini kepemilikan Darmawan untuk saham BMRI sebanyak 11.134.200 saham. Itu setara dengan persentase kepemilikan sebanyak 0,01193% dengan tujuan yang tercantum dalam keterbukaan untuk investasi.

Sebelumnya, ada juga Direktur Treasury & International Banking Eka Fitria yang melakukan aksi borong tersebut pada Juni lalu. Eka yang sebelumnya memiliki 1.172.500 saham BMRI menambah kepemilikannya sebanyak 25.000 saham. Aksi tersebut dilakukan pada 14 Juni 2024.

Baca Juga: Sekuritisasi Aset Jadi Opsi Terakhir Bank

Dari sisi bisnis, Bank Mandiri memang mampu mencatatkan kinerja kredit yang cukup positif.  Tak main-main, kredit bank berlogo pita emas ini meroket hingga 23% YoY pada periode hingga Agustus 2024 menjadi Rp 1.222,13 triliun.

Sementara, Bank Mandiri mencatatkan laba bank only sebesar Rp 33,56 triliun atau tumbuh sekitar 6% YoY. Di mana, pendapatan bunga bersih dan pendapatan non bunga menjadi penopang dengan masing-masing tumbuh 4% YoY.

Selanjutnya: Allianz Life&HSBC Luncurkan Income Payout Protector,Perlindungan Finansial ke Nasabah

Menarik Dibaca: MIND ID Komitmen Hilirisasi yang Berkelanjutan, Simak Caranya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi