JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) telah menentukan harga saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), yakni di kisaran Rp 3.000 - Rp 3.500 per saham. Saham baru dari non HMETD tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) bulan depan. Harga saham ESSA pada Senin (4/3), melemah 1,17% di Rp 2.875 per saham. Sementara harga rata-rata saham ESSA dalam tiga bulan di Rp 2.955 per saham. Artinya penawaran saham private placement ESSA itu terbilang premium. Cuma, harga tertinggi ESSA sepanjang tiga bulan terakhir di Rp 3.100 per saham. Kanishk Laroya, Sekretaris Perusahaan ESSA mengatakan, ada tiga investor yang berminat menyerap saham baru ESSA. Namun, ia belum mau menyebutkan identitas calon pemodal strategis ESSA itu. "Bulan depan baru bisa disclosed," ujar dia, Rabu (28/2). Ia menyatakan, lembaga investasi dari Singapura dan Hong Kong yang berminat masuk ke ESSA.
Harga saham baru ESSA cukup tinggi
JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) telah menentukan harga saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), yakni di kisaran Rp 3.000 - Rp 3.500 per saham. Saham baru dari non HMETD tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) bulan depan. Harga saham ESSA pada Senin (4/3), melemah 1,17% di Rp 2.875 per saham. Sementara harga rata-rata saham ESSA dalam tiga bulan di Rp 2.955 per saham. Artinya penawaran saham private placement ESSA itu terbilang premium. Cuma, harga tertinggi ESSA sepanjang tiga bulan terakhir di Rp 3.100 per saham. Kanishk Laroya, Sekretaris Perusahaan ESSA mengatakan, ada tiga investor yang berminat menyerap saham baru ESSA. Namun, ia belum mau menyebutkan identitas calon pemodal strategis ESSA itu. "Bulan depan baru bisa disclosed," ujar dia, Rabu (28/2). Ia menyatakan, lembaga investasi dari Singapura dan Hong Kong yang berminat masuk ke ESSA.