Harga Saham Blue Chip Ini Anjlok 7% Sebulan, Investor Pilih Beli, Tahan atau Jual?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga salah satu saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI) sektor telekomunikasi ini dalam tren turun. Dengan penurunan itu, apakah sekarang waktunya untuk beli saham blue chip tersebut? Atau bagi investor yang sudah punya, harus jual atau hold?

Saham blue chip adalah saham lapis satu yang telah berpengalaman bertahun-tahun di lantai bursa. Saham blue chip biasanya berasal dari perusahaan dengan fundamental kuat dan memiliki nilai kapitalisasi pasar besar mencapai ratusan triliun rupiah.

Di BEI, saham blue chip biasanya saham di indeks mayor seperti LQ45. Anggota LQ45 yang turun harga tajam belakangan ini adalah saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).


Pada perdagangan Rabu (18/12), harga saham TLKM ditutup di level 2.570, turun 50 poin atau 1,91% dibandingkan sehari sebelumnya. Selama sebulan terakhir, harga saham TLKM terakumulasi melemah 210 poin atau 7,55%. 

Sejak awal tahun 2024 hingga kemarin atau secara year to date (ytd), harga saham TLKM terakumulasi melemah 1.420 poin atau 35,59%. 

Baca Juga: Harga Turun 25% Ytd, Saham Blue Chip Ini Akan Bayar Dividen, Saatnya Beli?

Di tengah tren penurunan harga, analis rekomendasi beli saham blue chip tersebut. Secara kinerja, TLKM akan mendapat cuan dari libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji mengatakan periode Nataru berpotensi mendorong permintaan trafik di sektor telekomunikasi seluler seperti TLKM, terutama pada layanan berbasis mobile internet banking. 

"Di situ terjadinya potensi peningkatan kapasitas trafik sehingga ada optimalisasi BTS," terang Nafan kepada Kontan, Senin (16/12).

Selain itu, Nafan juga melihat pergerakan saham TLKM ada potensi bullish konsolidasi karena pergerakan saham TLKM dalam area down channel. Ia merekomendasikan untuk accumulative buy saham TLKM di target harga Rp 2.880 per saham.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi pergerakan TLKM sedang berada di fase downtrend dalam jangka pendek, dimana sudah menembus MA20 disertai dengan tekanan jual yang relatif tinggi. 

Dari indikator lain, MACD cenderung menyempit dan rawan deadcross dan Stochastic yang sedang mengarah ke area oversoldnya. 

"Selama mampu berada di atas support, diperkirakan akan mengarah ke Rp 2.880-Rp 3.010," jelas Herditya kepada Kontan, Senin (16/12).

Herditya merekomendasikan buy on weakness saham TLKM di level support Rp 2.500 dan resistance Rp 2.810.

Rencana TLKM hadapi Nataru

Manejemen TLKM menyatakan telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk menghadapi peningkatan trafik telekomunikasi selama momen Natal dan Tahun Baru 2024/2025.

Direktur Utama Telkom Indonesia (TLKM) Ririek Andriansyah menerangkan dalam menghadapi lonjakan trafik selama Nataru, pihaknya akan meningkatkan kapasitas Fixed Broadband Network menjadi 56,7 Tbps atau naik sekitar 40% dari periode Nataru sebelumnya yang mencapai 41,2 Tbps.

"Selama periode Nataru kapasitas kita tambah. Kalau jaringan backbone paling tidak kita tambah 40%," kata Ririek dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/12).

Ririek juga menjelaskan Telkom Group telah memulai kesiapan Nataru 2024/2025 sejak Mei 2024 dalam bentuk koordinasi lintas unit dan penyiapan Infrastruktur dan Service.

TLKM juga melakukan Reharsal Test untuk menguji kehandalan layanan serta redudansi selama Nataru 2024/2025. kemudian, posko bersama Telkom Group akan beroperasi mulai 20 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025 dengan melibatkan lebih dari 15.000 personel di seluruh Indonesia.  

Pada kesempatan yang sama, Direktur Network & IT Solution Telkom Herlan Wijanarko menerangkan pada Nataru kali ini, TLKM memperluas jaringan penambahan BTS 5G dan BTS 4G masing-masing sebanyak 525 BTS dan 271 BTS.

Kemudian, TLKM juga menyiapkan jalur trafik internasional melalui 2 gateway Batam - Manado dengan 14 Infrastruktur Kabel Laut Telkom yang beroperasi secara Redundant. TLKM juga telah mengidentifikasi ada 409 titik yang menjadi Point of Interest atau titik keramaian.

"Ini semua dikawal kurang lebih dari 15.000 teknisi dari Sabang sampai Merauke," jelas Herlan.

Itulah rekomendasi saham blue chip untuk perdagangan hari ini. Ingat, segala risiko investasi saham menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Baca Juga: Libur Akhir Tahun, Ini Tanggal Merah, Cuti Bersama Desember 2024 & Libur Sekolah  

Selanjutnya: Promo JCO x BRI Beli 2 Box Gratis 1 Box Jpops Rp 59.000 s/d 20 Desember 2024

Menarik Dibaca: Promo JCO x BRI Beli 2 Box Gratis 1 Box Jpops Rp 59.000 s/d 20 Desember 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto