REKOMENDASI SAHAM BLUE CHIP - JAKARTA. Beberapa analis rekomendasi beli salah satu saham blue chip di sektor ritel. Harga saham blue chip ini mulai bangkit setelah mengalami penurunan dalam sebulan terakhir. Saham blue chip adalah saham lapis satu di bursa efek. Saham blue chip biasanya memiliki fundamental kuat dan kapitalisasi pasar besar, mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah. Saham blue chip sektor ritel yang mendapat rekomendasi beli dari analis adalah saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI). Saham MAPI merupakan salah satu anggota Indeks LQ45 atau yang identik dengan saham blue chip.
Pada perdagangan Rabu 28 Februari 2024, harga saham MAPI ditutup di level 1.935 naik 15 poin atau 0,78% dibandingkan sehari sebelumnya. Kenaikan ini menghentikan tren penurunan harga saham MAPI yang terjadi dalam sebulan terakhir. Sebulan terakhir, harga saham MAPI terakumulasi melemah 20 poin atau 1,02%. Rekomendasi beli saham MAPI antara lain disampaikan Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo. Azis merekomendasikan
buy saham MAPI dengan target harga Rp 2.400 per saham. Azis mengatakan, pertumbuhan kinerja masih MAPI pada tahun ini masih bisa positif yang mana diperkirakan penjualan tumbuh sebesar 14% dan laba tumbuh 6%. Dia mengatakan, sentimen yang dapat meningkatkan kinerja MAPI di tahun ini yaitu adanya momentum bulan puasa Ramadan dan lebaran Idul Fitri. Di sisi lain, konsumsi
middle up sampai saat ini juga masih terjaga. “Kalau saya lihat kinerja MAPI masih tumbuh positif di tahun ini, sentimen konsumsi
middle up yang masih kuat ini juga mendorong MAPI bisa tumbuh positif,” imbuhnya. Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Susanto juga merekomendasikan
buy saham MAPI, dengan target harga Rp 2.400 per saham, dengan proyeksi CAGR laba bersih FY23-25F yang kuat sebesar 17,1%. Menurut Natalia, MAPI adalah peritel yang terdiversifikasi dengan ekspansi dan eksekusi produktivitas yang telah terbukti, setelah menghasilkan CAGR laba bersih sebesar 35% (pada FY17-23F). Menurut Natalia, sentimen yang membuat kinerja MAPI bertumbuh positif adalah karena emiten ini terus melakukan penetrasi terhadap sejumlah merek yang dikelolanya, serta mempunyai pasar yang luas dan terus berkembang. “Sehingga memiliki posisi yang baik untuk memanfaatkan daya beli konsumen kelas menengah ke atas di tahun ini,” ungkapnya dalam riset BRI Danareksa Sekuritas tertanggal 2 Februari 2024. Berdasarkan data BRI Danareksa Sekuritas, konsumen kelas menengah atau atas di Indonesia dengan konsumsi bulanan per kapita minimal Rp 6 juta terdiri sebanyak 20% dari total populasi, tetapi menyumbang hampir setengah dari total konsumsi nasional. “Kami percaya bahwa segmen kelas menengah ke atas akan terus mempertahankan kebiasaan belanja mereka di tengah daya beli mereka yang kuat,” kata Natalia. Dengan begitu, hal tersebut akan terus menguntungkan MAPI karena segmen kelas menengah ke atas biasanya lebih banyak membelanjakan uangnya untuk barang-barang yang bersifat diskresioner. Selain itu, Natalia menyebutkan, sentimen lainnya adalah MAPI selalu melakukan ekspansi yang stabil pada tokonya dan meningkatkan produktivitasnya. MAPI juga telah menunjukkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang solid masing-masing sebesar 13% dan 35% CAGR. “Kami memperkirakan CAGR pendapatan sebesar 17,2% pada FY23-25F, didukung oleh CAGR 7,8% pada ekspansi area dan 8,6% pendapatan per meter persegi yang lebih tinggi,” ujarnya.
Baca Juga: Inilah Saham Lapis 2 & 3 yang Bisa Dipertimbangkan Kala Blue Chip Kurang Menendang Tak hanya itu, dia juga mengatakan, MAPI selalu mengalami pertumbuhan pada area tokonya sebesar 9,3% secara tahunan atau
year on year (yoy) pada FY24. Hal ini utamanya didorong oleh pembukaan toko baru dengan merek-merek baru seperti, Alo Yoga pada FY24, dan melalui ekspansi ke luar negeri. “Dikombinasikan dengan margin yang stabil, kami memperkirakan pertumbuhan pendapatan akan menghasilkan pertumbuhan laba bersih FY23-25F sebesar CAGR 17%,” imbuhnya. Selaras dengan hal ini, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo, Maximilianus Nico Demus memprediksi bahwa kinerja MAPI masih bertumbuh positif pada tahun 2024. Hal tersebut berkaca dari kinerja MAPI yang solid, apalagi pada kuartal-III tahun 2023, yang mana mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 26,4% YoY. “Yang menarik adalah penjualan ritel juga menunjukkan kinerja yang solid dimana tumbuh 28,6%, diikuti dengan kafe dan restaurant yang naik 25%, dan departement store naik 11,7%. Sehingga kinerja yang positif ini akan terus berlanjut hingga tahun 2024,” kata Nico kepada Kontan.co.id, Rabu (28/2). Selain itu, dia menyebutkan sentimen utama yang membuat kinerja MAPI masih bertumbuh positif pada tahun ini yaitu, terjaganya konsumsi dan daya beli. Kemudian,
distribution channel yang terus berkembang, optimilisasi digital, pengembangan ekosistem digital. Selanjutnya, meluncurkan
store offline seiring dengan perubahan perilaku masyarakat dari onlinekembali ke offline, lalu adanya experience yang meningkat sehingga mendorong nilai transaksi. “Dukungan dari 7,5 juta member MAPI juga mampu mendorong peningkatan transaksi,“ujar Nico. Nico pun merekomendasi buy untuk saham MAPI dengan target harga Rp 2.200 per saham. itulah rekomendasi saham blue chip untuk perdagangan hari ini, Kamis 29 Februari 2024. Ingat, segala risiko investasi atas pembelian dan penjualan saham menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto