KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT XL Axiata Tbk (
EXCL), meningkat pesat pada perdagangan Senin 22 April 2024. Lalu, apakah saham blue chip sektor telekomunikasi tersebut masih layak dibeli atau malah harus dijual? Saham blue chip adalah saham lapis satu di pasar saham yang memiliki fundamental kuat dan kapitalisasi besar hingga puluhan-ratusan triliun. Di BEI, saham blue chip identik dengan saham-saham di Indeks LQ45. Indeks LQ45 berisi 45 saham paling likuid dan kapitalisasi pasar terbesar. Saham EXCL merupakan salah satu anggota Indeks LQ45.
Pada perdagangan Senin 22 April 2024, harga saham EXCL ditutup di level 2.300, naik 110 poin atau 5,02% dibandingkan sehari sebelumnya. Sejak awal tahun 2024 hingga kemarin, harga saham EXCL terakumulasi naik 300 poin atau 15%.
Di tengah tren kenaikan harga tersebut, sejumlah analis kompak rekomendasi beli saham EXCL. Rekomendasi beli saham EXCL antara lain disematkan oleh
Associate Director Riset dan Investasi Pilarmas Investindo, Maximilianus Nico Demus dan Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas. Sukarno rekomendasi
trading buy untuk EXCL dengan target harga Rp 2.500 per saham. Sedangkan Nico, rekomendasi beli saham EXCL dengan target Rp 2.800 per saham. Analis menilai, EXCL bakal memiliki kinerja yang bagus tahun ini. Hal ini sejalan dengan pencapaian tahun 2023 yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan dua digit sebesar Rp 32,4 triliun atau naik 10,9% secara
year on year (YoY). Kinerja ini terutama didorong oleh upaya monetisasi yang mencakup dorongan digitalisasi dan personalisasi pengalaman pelanggan, serta penyesuaian harga. Peningkatan pendapatan ini utamanya juga didukung oleh segmen data dan layanan digital yang naik di sepanjang tahun 2023, layanan
managed service yang baik dan TI sebagai segmen bisnis terbaru.
Research Analyst MNC Sekuritas, Vera mengatakan, EXCL juga berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih yang naik sebesar 14,6% YoY di sepanjang 2023, dibandingkan tahun sebelumnya yang turun 13,85% YoY. Vera memprediksi, di sepanjang tahun 2024, pendapatan EXCL bisa naik sebesar 7,4% dan EBITDA turut naik 7,6%, sejalan dengan target manajemen untuk mencapai laba bersih satu digit dan marjin EBITDA sebesar 50%. “Dasar pemikiran kami berasal dari lanskap persaingan yang lebih konstruktif di pasar MNO baru-baru ini, dan basis pelanggan EXCL yang stabil, di mana memposisikannya untuk peluang monetisasi lebih lanjut di masa depan,” kata Vera dalam risetnya, 4 April 2024.
Baca Juga: Beli Saham Blue Chip Ini Dapat Dividen Rp 1.747 Per Saham, Apa Prospek Investasi? Selain itu, Vera mengatakan bahwa EXCL juga menargetkan belanja modal sebesar Rp 8 triliun yang dikapitalisasi untuk sepanjang tahun 2024. Angka ini lebih besar dari realisasi belanja modal di tahun 2023 yang sebesar Rp 7,2 triliun. Di sisi lain, EXCL di tahun ini juga diprediksi akan makin cuan, seiring dengan rencananya yang akan mengambil alih lini bisnis
fix broadband PT Link Net Tbk (LINK), termasuk di antaranya 750.000 pelanggan.
Associate Director Riset dan Investasi Pilarmas Investindo, Maximilianus Nico Demus mengatakan, adanya rencana tersebut berpotensi mendorong kinerja EXCL menjadi lebih baik lagi di tahun ini. Ditambah, 750 ribu pelanggan Fixed Broadband dapat menikmati berbagai produk dan layanan dari EXCL. “Link juga bersiap melakukan pembangunan jaringan baru untuk 2 juta
home passed yang dapat dimanfaatkan oleh EXCL nantinya. Oleh sebab itu, hal ini seiring dengan fokus XL yang akan mendorong percepatan pertumbuhan layanan FBB dan FMC di Indonesia,” ujar Nico kepada Kontan.co.id, Senin (22/4). Nico menilai, hal tersebut akan memberikan dampak positif bagi EXCL di masa yang akan datang, dengan harapan integrasi dapat berjalan dengan baik dan cepat.
Nico memprediksi, kinerja EXCL pada tahun ini masih bertumbuh positif, seiring dengan pertumbuhan keuangan perusahaan yang terus meningkat selama 5 tahun terakhir, baik kinerja pendapatan dan laba bersih. Meski demikian, kinerja ini mengalami penurunan saat masa pandemi Covid-19.
“Sejauh ini kalau kita perhatikan sejak dari tahun 2018, total pendapatan terus mengalami kenaikan didukung oleh laba usaha yang naik secara signifikan dari tahun 2022 ke 2023. Maka kinerja pada tahun ini juga diyakini dapat menjngkat,” kata Nico. Nico optimis di tahun ini, EXCL kinerja EXCL bisa bertumbuh positif lantaran emiten telekomunikasi ini selalu paham cara untuk dapat memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Mulai dari join bersama Axis yang berbasis anak muda, menyiapkan XL Prioritas kelas menengah atas, hingga ekosistem yang mereka bangun membuat
user experience menjadi jauh lebih menyenangkan. Lebih lanjut, Nico menyampaikan bahwa EXCL menunjukkan kemampuannya dalam menjaga performa layanan, dibuktikan dengan lonjakan trafik sebesar 11% pada saat Pemilu 2024, dibandingkan dengan hari biasa. “Hal ini menempatkan EXCL sebagai yang tertinggi kedua di antara MNO lainnya, dengan Indosat memimpin dengan kenaikan trafik sebesar 12%, diikuti oleh Telkomsel sebesar 8,4%,” ungkapnya. Tak hanya itu, dia menyebutkan, trafik selama Idul Fitri juga meningkat 7%-20% di tahun ini. Adapun berkaca pada Lebaran tahun lalu, XL juga berhasil mencatat kenaikan trafik data sebesar 30%, diikuti oleh Indosat sebesar 25%, Smartfren 14%, dan Telkomsel 11%. Selaras dengan hal ini, Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas juga melihat bahwa prospek kinerja EXCL akan bertumbuh positif di tahun ini, seiring akuisisi Link Net yang diproyeksi akan berhasil dan berpotensi menghasilkan pendapatan yang cukup besar.
“Sedangkan prospek harganya seiring estimasi pertumbuhan kinerja dan dengan kondisi valuasi yang cenderung lebih murah, dari sisi PBV dibandingkan
peers ini, berpeluang membuat harga lebih menarik,” kata Sukarno saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (22/4). Sukarno menyebutkan, sentimen positif untuk mendukung kinerja EXCL di tahun ini, datang dari pertumbuhan pendapatan yang diprediksi akan meningkat, bisnis akuisisi Link Net, dan ekspansi layanan. Itulah rekomendasi saham blue chip untuk perdagangan hari ini. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto