JAKARTA. Menyandang titel perusahaan batubara dengan jumlah cadangan terbesar se-Asia, tak lantas membuat pergerakan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi atraktif. Bahkan, Selasa lalu (19/11), harga saham BUMI berada di level Rp 385 per saham, terendah sejak 2004. Kemarin, harga BUMI rebound ke Rp 400 per saham. Tapi, secara intraday, sempat menyenggol level Rp 385 per saham. Padahal, dulu saham BUMI menjadi primadona bahkan harganya sempat menembus Rp 8.550 per saham. Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, agak sulit menghitung valuasi saham BUMI saat ini dibandingkan dengan emiten batubara lainnya. Sebagai perusahaan batubara terbesar, harga BUMI di kisaran Rp 300 per saham sudah sangat undervalue.
Harga saham BUMI terendah sejak 2004
JAKARTA. Menyandang titel perusahaan batubara dengan jumlah cadangan terbesar se-Asia, tak lantas membuat pergerakan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi atraktif. Bahkan, Selasa lalu (19/11), harga saham BUMI berada di level Rp 385 per saham, terendah sejak 2004. Kemarin, harga BUMI rebound ke Rp 400 per saham. Tapi, secara intraday, sempat menyenggol level Rp 385 per saham. Padahal, dulu saham BUMI menjadi primadona bahkan harganya sempat menembus Rp 8.550 per saham. Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, agak sulit menghitung valuasi saham BUMI saat ini dibandingkan dengan emiten batubara lainnya. Sebagai perusahaan batubara terbesar, harga BUMI di kisaran Rp 300 per saham sudah sangat undervalue.