KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham
GGRM dari PT Gudang Garam Tbk (
GGRM) pada perdagangan akhir Oktober 2021 ditutup melemah. Walhasil, harga saham GGRM cenderung menurun sepanjang pekan lalu. Meski harga saham GGRM terus melemah, analis rekomendasi belum saatnya untuk membeli atau menjual. Harga saham GGRM pada perdagangan Jumat, 29 Oktober 2021 ditutup di level Rp 33.500, turun 25 poin atau 0,075%. Sepanjang pekan lalu, harga saham GGRM turun 1.425 poin atau -4,08%.
Di sisi lain, kinerja emiten berkode saham GGRM ini tidak jelek-jelek amat. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perusahaan pada Jumat (29/10), laba bersih Gudang Garam hingga September 2021 turun 26,77% secara tahunan (yoy).
Padahal di saat yang sama, pendapatan Gudang Garam tercatat sebesar Rp 92,07 triliun. Realisasi itu tumbuh 10,43% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 83,37 triliun. Analis Sucor Sekuritas, Hendriko Gani merekomendasikan
hold saham GGRM dengan target harga Rp 34.450 per saham. Secara tahunan GGRM masih dapat mencatatkan kenaikan pendapatan karena kenaikan harga jual dan serta volume penjualan perusahaan yang bertumbuh sejak periode tahun sebelumnya. "Namun kenaikan cukai di awal tahun 2021 ini menekan kinerja GGRM sehingga margin laba turun dan menyebabkan penurunan laba bersih GGRM secara tahunan," kata dia kepada Kontan.co.id, Minggu (31/10). Untuk kuartal IV, Hendriko memprediksi kinerja Gudang Garam akan membaik seiring dengan pemulihan ekonomi yang sedang terjadi. Dari sana, ia memproyeksikan volume penjualan GGRM dapat meningkat serta potensi perusahaan untuk meningkatkan harga jual rata-ratanya.
Baca Juga: Laba bersih turun 26,77%, simak kinerja Gudang Garam (GGRM) hingga kuartal III-2021 Seiring dengan penurunan laba bersih, kinerja saham Gudang Garam masih tertekan. Sejak awal tahun hingga Jumat (29/10) harga sahamnya turun 18,29%. Hendriko menjelaska, hal itu akibat pajak cukai rokok yang terus dinaikkan sejak tahun 2020. Menurutnya, sentimen yang dapat mendongkrak kinerja keuangan dan saham GGRM dari daya beli masyarakat yang dapat kembali tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi yang sedang terjadi. Selain itu, cukai rokok yang tidak dinaikkan dan juga pengecilan selisih antara cukai rokok produsen rokok tier 1 dan 2. "Proyeksi kami untuk akhir tahun pendapatan Gudang Garam sebesar Rp 125,24 triliun dengan laba bersih Rp 6,02 triliun," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto