Harga Saham GOTO Meroket, ARTO Hingga MPPA Ikut Melesat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melesat sepanjang perdagangan Kamis (23/11). Ini ditengarai terdorong oleh kabar rencana TikTok Shop menggandeng GOTO untuk kembali masuk ke pasar Indonesia.

Hingga akhir perdagangan Kamis (23/11), saham GOTO menguat 11,90% atau naik 10 poin ke level Rp 94 per saham. Di saat yang bersamaan, tiga saham emiten terafifliasi GOTO juga ikut melejit. 

Misalnya, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang menyentuh batas auto rejection atas alias ARA. ARTO meroket hingga 24,89% atau naik 570 poin ke level Rp 2.860 per saham. 


Kepemilikan GOTO atas Bank Jago melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa atau GoPay. Adapun PT Dompet Karya Anak Bangsa mendekap 2,97 miliar saham ARTO atau setara dengan 21,40%. 

Baca Juga: TikTok Shop Berpotensi Kembali ke Indonesia, akan Gandeng GOTO?

Lonjakan harga saham juga dialami oleh PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA). Pada penutupan Kamis (23/11), ASSA melompat 9,6% dari penutupan hari sebelumnya menuju Rp 915 per saham. 

Seperti diketahui, GOTO dan ASSA beserta sejumlah investor lain memang memiliki kongsi strategis di PT Tri Adi Bersama, perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan ekspedisi Anteraja. 

Melalui PT Roda Bangun Selaras, GoTo memiliki 22,5% saham PT Tri Adi Bersama. Sementara ASSA mendekap 49,5% dan Time Prestige Investments Limited mendekap 18%. 

Saham terafiliasi GOTO lainnya yang juga menghijau adalah PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). MPPA ditutup menguat 13,56% atau naik 8 poin ke level Rp 67 per saham. 

Per 31 Desember 2022, GOTO mendekap 5,98% saham MPPA. Namun, karena GOTO tak berpartisipasi saat MPPA menggelar rights issue pada Juli 2023 kepemilikannya terdilusi hingga menjadi di bawah 5%

Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas mencermati kenaikan saham GOTO dan yang berkaitan termasuk bentuk investor dalam mencerna rumor TikTok Shop. 

"Ini termasuk mencerna rumor terkait isu TikTok Shop yang menjajaki investasi di Tokopedia," ucap Nafan saat dihubungi Kontan, Kamis (23/11). 

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas mencermati kenaikan harga GOTO salah satunya dipengaruhi oleh rumor yang beredar. 

"Jangan terlena dan tetap perhatikan fundamental, prospek bisnis dan valuasi kedepan. Karena harganya sudah cukup tinggi dan rawan mengalami koreksi," katanya. 

Baca Juga: TikTok Akan Comeback Melalui Grup GOTO, Begini Kata Analis

Founder dan CEO Emtrade Ellen May menilai kenaikan saham teknologi dan perbankan, termasuk GOTO dan ARTO salah satunya disebabkan oleh keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga. 

Dia bilang keputusan BI untuk menahan suku bunga akan menjadi sentimen positif bagi sektor perbankan, properti dan teknologi, yang mana GOTO dan ARTO masuk dalam kriteria.

"GOTO salah satu sentimennya adalah suku bunga. Secara teknikal, belum membentuk pondasi sideways sehingga kenaikannya hanya jangka pendek," jelas Ellen.

Berbeda dengan ARTO, dia melihat saham Bank Jago memiliki pola teknikal yang menarik. Dalam beberapa hari terakhir, ARTO telah membentuk pola sideways.

Ellen menyarankan bagi investor yang ini mengambil posisi pada saham-saham yang sedang downtrend haru berhati-hati. Investor perlu mencermati fundamentalnya. 

"Kalau mau dari posisi downtrend harus dengan fundamental yang bagus. Kalau misalkan jelek sama saja seperti menangkap pisau jatuh," tandasnya. 

Sementara Nico tidak memberikan rekomendasi apa pun dari beberapa saham yang berafiliasi dengan GOTO. Namun ia menyarankan investor dan pelaku pasar tetap hati-hati. 

Secara teknikal, Nafan merekomendasikan hold GOTO dengan target harga di Rp 119. Dia juga rekomendasikan hold ARTO dengan target di Rp 3.110 dan Rp 3.410. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi