KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (
CUAN) melonjak tinggi pada perdagangan Senin 19 Februari 2024. Meski naik tinggi, analis rekomendasi investor yang telah memiliki saham tersebut untuk tidak tergesa-gesar menjualnya. Harga saham CUAN pada perdagangan Senin (19/2/2024) ditutup di level 7.900, naik 1.275 poin atau 19,25% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya. Kenaikan ini karena respon positif terhadap saham CUAN yang masuk dalam indeks global FTSE Russell.
FTSE Russell telah mengumumkan perubahan susunan konstituen Indeks FTSE Global Equity Indonesia pada semi annual review seri Maret 2024. Dalam perubahan ini, saham
CUAN) berhasil naik kelas dari kategori
micro cap menjadi kategori
large cap. CUAN berhasil menendang PT Adaro Energy Tbk (
ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA). Keduanya, harus turun kelas ke kategori saham dengan kapitalisasi menengah alias
mid cap. Head of Investment Reswara Gian Investa, Kiswoyo Adi Joe menimpali, melesatnya saham CUAN hari ini didorong oleh faktor masuknya CUAN ke dalam kategori large cap, namun ia melihat rentan terjadi profit taking untuk saham CUAN. "Jadi memang ada pengaruh dana asing yang berpatok pada FTSE Russell dan investor biasanya jadi menyesuaikan, pengaruhnya sangat ada sekali dan sangat masif," kata Kiswoyo kepada Kontan.co.id, Senin (19/2). Kiswoyo merekomendasikan
hold pada saham CUAN dengan target harga Rp 10.000 per saham. Belum lama ini, CUAN juga akan menggunakan dana pinjaman perbankan untuk mendanai akuisisi saham PT Petrosea Tbk (
PTRO). Nilai pembelian saham PTRO oleh CUAN mencapai Rp 940 miliar. Sumber dana yang digunakan untuk akuisisi ini berasal dari pinjaman PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI). Dana tersebut nantinya akan disetorkan oleh CUAN kepada anak usahanya, yakni PT Kreasi Jasa Persada sebagai bentuk peningkatan modal. CUAN akan membeli 342,92 juta saham PTRO milik pemegang saham lama PTRO, yakni PT Caraka Reksa Optima. Jumlah ini mewakili kurang lebih 34% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam PTRO. Saham CUAN juga sempat berkali-kali disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham CUAN telah menguat hingga ribuan persen sejak melantai di Bursa pada 8 Maret 2023. Dalam catatan Kontan.co.id, BEI telah lima kali menghentikan sementara perdagangan saham CUAN.
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi menilai salah satu faktor masuknya CUAN ke dalam indeks global FTSE Russell pada kategori
large cap karena dalam tiga bulan terakhir, CUAN masuk ke dalam jajaran emiten dengan
market caps terbesar di BEI. "Per Januari 2024 market caps CUAN tercatat senilai Rp 73,92 triliun dan berada di urutan ke-25 terbesar. Hal ini juga didorong dengan adanya akuisisi saham PTRO," kata Oktavianus kepada Kontan.co.id, Senin (19/2). CUAN sedang gencar-gencarnya akuisisi tiga perusahaan tambang yakni PT Multi Tambangjaya Utama, PT Borneo Bangun Banua Bestari, dan PT Borneo Bangun Banua. Akuisisi ini diprediksi akan memberikan dampak yang positif bagi kinerja CUAN dalam jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto