JAKARTA. Niatan PT Multifiling Mitra Indonesia (MMI) untuk melaksanakan initial public offering (IPO) semakin bulat. Terbukti, anak usaha PT Multipolar Tbk ini mematok harga IPO di level Rp 200 per saham. Harga ini merupakan angka dengan permintaan tertinggi dari kisaran yang sebelumnya ditetapkan yaitu di Rp 190-Rp 210 per saham. "Harganya sudah ditetapkan di Rp 200," kata Direktur MMI Chrysologus R.N. Sinulingga kepada KONTAN, Senin (20/12). Perusahaan yang bergerak di bidang pendataan ini tetap akan menawarkan 257,58 juta saham atau setara dengan 34% dari jumlah modal disetor anak usaha MLPL ini. Dus, Multifiling akan mendapatkan dana segar mencapai Rp 51,51 miliar. Rencananya, seluruh dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha MMI. Perinciannya, sekitar 65% bakal digunakan untuk pengembangan gudang dokumen baru. "Sekitar 35% lainnya bakal digunakan untuk modal kerja yang meliputi gaji karyawan, biaya administrasi, dan operasional,” kata Presiden Direktur MMI Sylvia Lestariwati Kertawihardja. Selama ini mayoritas klien MMI berasal dari perbankan, asuransi, dan perusahaan komersial lainnya. MMI menargetkan dapat menambah 75 pelanggan korporat baru pada 2011. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga saham IPO anak usaha Multipolar Rp 200
JAKARTA. Niatan PT Multifiling Mitra Indonesia (MMI) untuk melaksanakan initial public offering (IPO) semakin bulat. Terbukti, anak usaha PT Multipolar Tbk ini mematok harga IPO di level Rp 200 per saham. Harga ini merupakan angka dengan permintaan tertinggi dari kisaran yang sebelumnya ditetapkan yaitu di Rp 190-Rp 210 per saham. "Harganya sudah ditetapkan di Rp 200," kata Direktur MMI Chrysologus R.N. Sinulingga kepada KONTAN, Senin (20/12). Perusahaan yang bergerak di bidang pendataan ini tetap akan menawarkan 257,58 juta saham atau setara dengan 34% dari jumlah modal disetor anak usaha MLPL ini. Dus, Multifiling akan mendapatkan dana segar mencapai Rp 51,51 miliar. Rencananya, seluruh dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha MMI. Perinciannya, sekitar 65% bakal digunakan untuk pengembangan gudang dokumen baru. "Sekitar 35% lainnya bakal digunakan untuk modal kerja yang meliputi gaji karyawan, biaya administrasi, dan operasional,” kata Presiden Direktur MMI Sylvia Lestariwati Kertawihardja. Selama ini mayoritas klien MMI berasal dari perbankan, asuransi, dan perusahaan komersial lainnya. MMI menargetkan dapat menambah 75 pelanggan korporat baru pada 2011. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News