KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengelola jaringan restoran The Duck King, PT Jaya Bersama Indo (JBI) bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran perdana saham kepada publik alias initial public effering (IPO). Perusahaan ingin melepas 403,8 juta saham atau setara 34,4% dari modal ditempatkan dan disetorkan. Rencananya, perusahaan akan menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 1.550-Rp 1.950 per saham. Kisaran harga tersebut mencerminkan price earning ratio (PER) sekitar 15 kali-18,9 kali. Analis Ekuator Swarna Sekuritas David Nathanael Sutyanto mengatakan, harga saham yang dipatok Duck King terbilang mahal, karena biasanya perusahaan-perusahaan menawarkan saham IPO dengan acuan valuasi PER di bawah 15 kali.
Harga saham IPO The Duck King kemahalan?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengelola jaringan restoran The Duck King, PT Jaya Bersama Indo (JBI) bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran perdana saham kepada publik alias initial public effering (IPO). Perusahaan ingin melepas 403,8 juta saham atau setara 34,4% dari modal ditempatkan dan disetorkan. Rencananya, perusahaan akan menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 1.550-Rp 1.950 per saham. Kisaran harga tersebut mencerminkan price earning ratio (PER) sekitar 15 kali-18,9 kali. Analis Ekuator Swarna Sekuritas David Nathanael Sutyanto mengatakan, harga saham yang dipatok Duck King terbilang mahal, karena biasanya perusahaan-perusahaan menawarkan saham IPO dengan acuan valuasi PER di bawah 15 kali.