Harga Saham Lapis Dua dan Tiga Semakin Murah, Cek Rekomendasi yang Patut Dibeli



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham dengan harga murah yang tergabung dalam kelompok saham lapis dua dan tiga terus mencatatkan penurunan sejak awal tahun 2022. Apakah saham dengan harga murah ini sudah layak dikoleksi? Saham harga murah apa saja yang memiliki prospek bagus tahun 2022 ini.

Pergerakan saham harga murah atau lapis kedua dan ketiga bisa dipantau dari Indeks SMC Composite. Berdasarkan pantuan dari awal tahun hingga perdagangan Rabu (19/1), Indeks SMC Composite terkoreksi sebesar 2,61% secara year to date (ytd).

Saham-saham harga murah yang menjadi pemberat indeks ini meliputi PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) dengan koreksi sebesar 55,95% ytd. Pada perdagangan Rabu (19/1/2021), harga saham IPTV ditutup di level 74 terkoreksi 5 poin atau 6,33% dari sehari sebelumnya.


Kemudian disusul oleh saham PT Pollux Properties Indonesia Tbk (POLL) yang mencatatkan penurunan 53,44% secara ytd. Pada perdagangan Rabu (19/1/2021), harga saham POLL ditutup di level 575 turun 40 poin atau 6,50% dari sehari sebelumnya.

Baca Juga: Inilah Daftar Saham BUMN yang Layak Dikoleksi Tahun 2022

Lalu harga saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang turun 41,47%. Pada perdagangan Rabu (19/1/2021), harga saham MPPA ditutup di level 254, turun 12 poin atau 4,51% dari sehari sebelumnya.

Selain itu, saham PT Multipolar Tbk (MLPL) juga melemah hingga 39,46% ytd, PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH) turun 32,79%, dan PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) melemah 28,82% ytd.

Head of Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas menyebutkan, penurunan indeks ini lantaran mayoritas sektor mengalami tekanan jual.

Baca Juga: Tiga Sentimen Ini Bakal Mempengaruhi Pergerakan IHSG pada Tahun 2022

Dilihat dari data BEI, hanya sektor energi dan sektor keuangan yang mencatatkan penguatan masing-masing 6,42% dan 3,19% yang memiliki total bobot 36% terhadap indeks tersebut. Sedangkan sektor lainnya mencatatkan penurunan. “Minim sentimen positif menjadi alasan utama saham-saham indeks SMC mengalami penurunan,” tuturnya pada Kontan, Rabu (19/1).

Ke depannya, Sukarno melihat, beberapa saham lapis dua dan tiga dengan harga murah memiliki prospek yang menarik. Terutama, saham yang sebenarnya memiliki peluang untuk tumbuh dan mempunyai valuasi yang masih tergolong murah dikarenakan sahamnya sudah turun dalam juga.

Beberapa saham lapis dua dan tiga yang mencatatkan kenaikan harga seperti PT Bank Amar Indonesia Tbk dengan pertumbuhan 88,14% secara ytd, kemudian PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI) meningkat 45,40%, dan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) yang naik 42,87%.

Baca Juga: Saham Second Liner dari Sektor Properti dan Konstruksi Dinilai Menarik di Tahun 2022

Sukarno menambahkan, untuk saham-saham yang sudah mengalami kenaikan signifikan membuat sahamnya dinilai mahal dan ada potensi untuk profit taking. Sedangkan untuk saham-saham yang mengalami penurunan, ia melihat, secara teknikal juga masih berada dalam tren penurunan, yang secara psikologi pasar akan menghindari dulu untuk saham-saham yang berada dalam tren penurunan tersebut.

Adapun saham-saham yang menurut Sukarno bisa dicermati adalah saham yang berasal dari sektor consumer goods, basic industry, dan perbankan. “Saham seperti SIDO, KINO, JPFA, dan BDMN masih menarik untuk dicermati. Karena secara fundamental masih oke dan secara valuasi saat ini menjadi undervalue. Potensi kenaikan saham-saham tersebut 10% sampai 15%,” jelas Sukarno.

Pada perdagangan Rabu (19/1/2022), harga saham SIDO ditutup stabil, sama dengan sehari sebelumnya di level 950. Sedangkan harga saham JPFA pada hari yang sama ditutup di level 1,785 naik 40 poin atau 2,29% dari sehari sebelumnya.

Itulah rekomendasi saham harga murah yang diprediksi memiliki prospek bagus pada tahun 2022 ini. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham harga murah di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto