JAKARTA. PT Link Net Tbk (LINK) merupakan salah satu anak usaha PT First Media Tbk (KBLV). LINK resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2 Juni lalu. Sejak melantai, pergerakan saham perusahaan penyedia jasa layanan internet dan televisi berbayar ini cukup moncer. Saat debut perdana, saham LINK berhasil ditutup naik 50% ke Rp 2.400. Ini artinya, saham LINK melewati batas atas alias autoreject atas. Saham LINK berada dalam urutan pertama saham penghasil untung tertinggi. Saham LINK di hari berikutnya juga masih terus meroket. Jumat (6/6), harga saham LINK tutup Rp 3.605, naik 7,77% dari hari sebelumnya. Artinya, harga saham LINK sudah melejit 125,31% dibandingkan harga initial public offering (IPO) di Rp 1.600. Per 2 Juni 2014, saham LINK masih dikuasai KBLV 56,06%, pemilik lain LINK adalah Asia Link Dewa Pte.Ltd 33,94% dan sisanya milik publik.
Harga saham LINK meroket
JAKARTA. PT Link Net Tbk (LINK) merupakan salah satu anak usaha PT First Media Tbk (KBLV). LINK resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2 Juni lalu. Sejak melantai, pergerakan saham perusahaan penyedia jasa layanan internet dan televisi berbayar ini cukup moncer. Saat debut perdana, saham LINK berhasil ditutup naik 50% ke Rp 2.400. Ini artinya, saham LINK melewati batas atas alias autoreject atas. Saham LINK berada dalam urutan pertama saham penghasil untung tertinggi. Saham LINK di hari berikutnya juga masih terus meroket. Jumat (6/6), harga saham LINK tutup Rp 3.605, naik 7,77% dari hari sebelumnya. Artinya, harga saham LINK sudah melejit 125,31% dibandingkan harga initial public offering (IPO) di Rp 1.600. Per 2 Juni 2014, saham LINK masih dikuasai KBLV 56,06%, pemilik lain LINK adalah Asia Link Dewa Pte.Ltd 33,94% dan sisanya milik publik.