KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saham Apple melonjak hampir hampir 5% pada Jumat (5/5)dan mencapai level tertinggi sembilan bulan. Harga saham Apple melompat setelah hasil kuartalan pembuat iPhone tersebut meredam kekhawatiran investor tentang potensi resesi. Reli saham Apple mendukung optimisme di Wall Street, membantu mengangkat indeks S&P 500 dan Nasdaq lebih dari 1,5%.
CEO Apple Tim Cook pada Kamis malam menggarisbawahi ketahanan pendapatan Apple dalam musim pelaporan triwulanan yang sejauh ini kurang dari yang diharapkan. "Apple menenangkan pasar karena konsistensi eksekusinya. Tim Cook memiliki tangan yang mantap di pucuk pimpinan," kata Jake Dollarhide, chief executive officer Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma. "Investor di masa yang tidak pasti menginginkan kepastian, dan Apple, serta Microsoft, sedekat mungkin dengan kepastian," tambah Dollarhide seperti dikutip
Reuters.
Baca Juga: Saham Apple Melonjak, Indeks Wall Street Menghijau di Akhir Pekan Perusahaan paling berharga di dunia ini melaporkan pendapatan dan laba yang lebih rendah untuk kuartal yang berakhir 1 April, tetapi masih mengalahkan ekspektasi analis. Kinerja Apple dibantu oleh pasar negara berkembang seperti India. Para eksekutif mengatakan margin laba kotor Apple untuk kuartal saat ini akan lebih baik dari perkiraan. Nilai pasar saham Apple naik lebih dari US$ 100 miliar menjadi sekitar US$ 2,7 triliun. Kapitalisasi pasar Apple ini jauh lebih besar dari Microsoft, perusahaan paling bernilai kedua di dunia, dengan US$ 2,3 triliun. Terakhir diperdagangkan pada US$ 173,48, saham perusahaan Cupertino, California ditetapkan untuk mencatat kenaikan satu hari terbesar mereka sejak 30 November 2022.
Harga saham Apple hanya sedikit lagi dari harga tertinggi yakni US$ 176 per saham pada Agustus tahun lalu. Saham Apple telah pulih hampir 40% dari penutupan terendahnya di bulan Januari, dan sekarang turun hanya 4,7% di bawah rekor penutupan tertingginya di bulan Januari 2022. Setidaknya 13 analis menaikkan target harga mereka untuk saham Apple setelah laporannya, dengan target rata-rata naik menjadi US$ 180 dari US$ 170 sebelum laporan, menurut data Refinitiv.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Berseri Gara-Gara Saham Apple pada Jumat (5/5) Editor: Khomarul Hidayat