Harga saham meroket, apa kata analis tentang saham Superkrane (SKRN)?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah kena autoreject atas pada perdagangan perdana di level Rp 1.050, saham PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) diprediksi reli melampaui harga psikologis Rp 1.500. Hal ini ditopang oleh fundamental perseroan yang terbilang masih baik.

Tahun ini, laba bersih Superkrane diprediksi mencapai Rp 121 milar dan tahun depan melejit menjadi Rp 154 miliar. Sedangkan EBITDA naik dari Rp 338 miliar menjadi Rp 407 miliar.

"Ini akan menjadi katalis kuat kenaikan harga saham SKRN hingga melampaui level psikologis Rp 1.500, berdasarkan data transaksi harian yang sangat tinggi," ujar CEO Morning Star Capital, lead investors working group IPO Superkrane, Dendo Valentino di dalam keterangan pers, Jumat akhir pekan lalu (12/10).


Dia mengatakan, minat investor terhadap saham SKRN sangat kuat. Pada hari pertama perdagangan saham ini, total transaksi mencapai Rp 86 miliar. Harga terbentuk dari level Rp 700 hingga harga tertinggi Rp 1.050. Alhasil, saham SKRN menjadi top frequency dan top volume.

Hanya saja, Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan merekomendasikan hold untuk saham SKRN. Dengan target harga Rp 1.400 dan PE 2018 15 kali. "Rasio profitabilitas masih oke hanya saja leverage tinggi. Serta dana IPO ada yang digunakan untuk mengurangi utang," kata Alfred kepada KONTAN, Minggu (14/10).

Dari catatan KONTAN, prusahaan penyewaan crane ini juga akan terus melakukan ekspansi setelah memperoleh pendanaan sekitar Rp 210 miliar lewat IPO. Adapun 50% dari hasil IPO akan digunakan oleh perusahaan untuk Down Payment (DP) pembelian krane baru, 25% akan digunakan untuk restrukturasi utang dan sisanya akan dipakai oleh perusahaan ini untuk modal kerja.

Direksi perusahaan menargetkan kenaikan pendapatan SKRN bisa mencapai 25% di tahun 2018 ini ke angka Rp 600 miliar. Sementara tahun depan, perusahaan menargetkan pendapatan bisa tumbuh menjadi sebesar 20% ke angka Rp 720 miliar. Hingga kuartal III-2018 ini, perusahaan sudah memperoleh pendapatan sebesar Rp 452 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia