JAKARTA. Emiten perkebunan kelapa sawit, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) berencana memecah nilai nominal sahamnya alias stock split. Perseroan merasa harga saham DSNG sudah terlalu tinggi yakni di atas Rp 4.500 per saham saat rencana stock split ini digulirkan. Harga saham DSNG juga terlihat lebih mahal jika dibandingkan dengan harga saham perkebunan lainnya. Djojo Boentoro, Direktur Utama DSNG mengatakan, agar harga saham lebih terjangkau investor publik, maka DSNG akan stock split dengan rasio 1:5. Namun, sejalan harga komoditas yang merosot, saham DSNG terus bergerak turun terutama sejak bulan April lalu. Bahkan, sepanjang tahun ini, harga saham DSNG tercatat sudah turun 44,7% dan kini diperdagangkan di level Rp 2.155 per saham. Sehingga usai stock split, saham DSNG bisa diperdagangkan di kisaran Rp 431 per saham.
Harga saham merosot, DSNG tetap stock split 1:5
JAKARTA. Emiten perkebunan kelapa sawit, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) berencana memecah nilai nominal sahamnya alias stock split. Perseroan merasa harga saham DSNG sudah terlalu tinggi yakni di atas Rp 4.500 per saham saat rencana stock split ini digulirkan. Harga saham DSNG juga terlihat lebih mahal jika dibandingkan dengan harga saham perkebunan lainnya. Djojo Boentoro, Direktur Utama DSNG mengatakan, agar harga saham lebih terjangkau investor publik, maka DSNG akan stock split dengan rasio 1:5. Namun, sejalan harga komoditas yang merosot, saham DSNG terus bergerak turun terutama sejak bulan April lalu. Bahkan, sepanjang tahun ini, harga saham DSNG tercatat sudah turun 44,7% dan kini diperdagangkan di level Rp 2.155 per saham. Sehingga usai stock split, saham DSNG bisa diperdagangkan di kisaran Rp 431 per saham.