Harga saham naik, harta Buffett melejit



OMAHA. Berkshire Hathaway Inc, perusahaan investasi milik investor kondang Warren Buffett, mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa pada penutupan akhir pekan lalu (5/12). Peringkat Buffett dalam jajaran miliarder dunia pun langsung terdongkrak ke posisi kedua, menggeser dominasi raja telekomunikasi asal Meksiko, Carlos Slim.

Pada Agustus 2014 lalu, harga saham seri A Berkshire untuk pertama kali menembus level US$ 200.000-an per saham, pasca pengumuman laporan keuangan perusahaan itu. Waktu itu Buffett mengatakan, laba Berkshire meningkat lebih cepat daripada prediksi awal.

Reli saham Berkshire terus berlanjut hingga pekan lalu (5/12) mencetak rekor tertinggi di level US$ 225.214 per saham. Kenaikan harga saham ini tentu membuat jumlah kekayaan idola investor saham ini melambung.


Sepanjang tahun 2014, harga saham Berkshire telah melonjak hingga 27%. Puluhan perusahaan yang dibeli Berkshire dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sukses membukukan sejumlah rekor keuntungan.

Bloomberg, Sabtu (6/12), menuliskan, total kekayaan Buffett kini menjadi sebanyak US$ 73,7 miliar. Jumlah tersebut mengalahkan kekayaan Carlos Slim. Harta kedua orang itu berselisih sekitar US$ 300 juta.

Gelar orang terkaya sejagad raya masih dipegang Bill Gates. Kekayaan pemilik Microsoft ini  mencapai US$ 81,9 miliar.

Kontribusi BNSF railway

Andrew Kilpatrick, penulis buku biografi Buffett dalam surat elektroniknya kepada Bloomberg menyatakan, prestasi yang diperoleh Buffett saat ini merupakan hal yang wajar. Sebab, Buffett bisa merancang segala macam aksi korporasi dengan dukungan dana tunai yang dimiliki Berkshire senilai US$ 60 miliar. "Dia dapat menggelar aksi besar kapan saja," kata Kilpatrick kepada Bloomberg.

Buffett dan Berkshire memang terus menggelar sederet akuisisi terhadap perusahaan lain. Pada November lalu, Berkshire sepakat membeli bisnis baterai Duracell dari Procter & Gamble Co (P&G). Sebulan sebelumnya, Buffett mencaplok Van Tuyl Group, diler mobil terbesar di Amerika Serikat (AS).

Pada kesempatan lain, Buffett sudah menyediakan uang sebesar US$ 3 miliar untuk membiayai aksi Burger King Worldwide Inc,  membeli saham Tim Hortons Inc.

Sejauh ini, bisnis jasa transportasi kereta api yang berada di bawah kendali BNSF Railway tetap menjadi mesin uang Berkshire. Pada September 2014, BNSF menyumbang dividen senilai US$ 15 miliar kepada Berkshire. "Bisnis kereta api tak akan pernah runtuh," tutur Buffett.

Editor: Hendra Gunawan