Harga saham naik, kelolaan MI meningkat



JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun ini diramalkan cukup positif. Alhasil, para manajer investasi (MI) optimistis total dana kelolaan MI bisa tumbuh mekar hingga dua digit di tahun ini menjadi Rp 460 triliun.

Denny R. Thaher, Ketua Asosiasi Perusahaan Reksadana Indonesia (APRDI) memprediksikan, tahun ini dana kelolaan manajer investasi bisa tumbuh 15%. Sebagai perbandingan, tahun lalu, dana kelolaan manajer investasi mencapai Rp 400 triliun.

Dana kelolan reksadana menyokong paling besar bagi dana kelolaan MI.  "Dana kelolaan reksadana sekitar Rp 240 triliun, kontrak pengelolaan dana sekitar Rp 140 triliun, sisanya reksadana penyertaan terbatas," ujar Denny.


Menurut Denny, semakin bertambahnya masyarakat yang melek investasi membuat dana kelolaan bakal bertambah. Tahun 2017, Denny yakin, dana kelolaan manajer investasi bisa tembus hingga Rp 1.000 triliun.

Setali tiga uang, Edward P. Lubis, Presiden Direktur PT Bahana TCW Investment Management mengatakan, pihaknya mengharapkan dana kelolaan bisa tumbuh 13% menjadi Rp 30 triliun di tahun ini. Per Desember 2014, total dana kelolaan Bahana sebesar Rp 27 triliun.

Walaupun meningkat, proyeksi pertumbuhan dana kelolaan Bahana di tahun ini masih lebih rendah dari tahun lalu. Pada 2014, dana kelolaan Bahana melonjak 28,57% secara year on year (yoy).

Kata Edward, ini terjadi  karena sejak akhir tahun lalu, nasabah berbondong-bondong memindahkan portofolionya dari pasar saham ke investasi yang konservatif, seperti deposito. "Makanya ada penyesuaian," ujar dia.

Produk unggulan

Mayoritas nasabah Bahana memarkir dananya di reksadana saham yakni mencapai 35%. Sisanya, dana investasi ditempatkan di reksadana pendapatan tetap, pasar uang dan proteksi.

Pada tahun ini, Edward memproyeksikan, porsi investasi di reksadana saham bisa naik menjadi 40% sampai 45%. "Kami mengharapkan dana yang di deposito bisa kembali masuk ke reksadana saham," harap Edward.

Berbeda dengan Bahana, mayoritas dana kelolaan PT CIMB Principal Asset Management banyak yang ditanam di reksadana pendapatan tetap yakni 45%. Sedangkan untuk reksadana saham dan indeks, jumlahnya sekitar 30%. Sisanya, reksadana campuran dan proteksi.

Fajar Rachman Hidajat, Presiden Direktur PT CIMB Principal Asset Management mengatakan akan menggenjot reksadana saham sehingga porsinya bisa melar mencapai 45%. Pada tahun ini, CIMB mengincar dana kelolaan bisa tumbuh hingga 50% dari tahun lalu yang sebesar Rp 3,81 triliun.  "Kami sudah menyiapkan strategi untuk menggenjot dana kelolaan tahun ini," imbuh Fajar.

CIMB akan memperluas jalur distribusi dan memanfaatkan sinergi dengan grup. Lalu, CIMB juga siap untuk merilis minimal lima produk baru reksadana di tahun ini, setengahnya adalah reksadana saham. "Menurut kami prospek saham masih bagus tahun ini, permintaannya juga masih besar," jelas Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan