Harga saham pelat merah melesat, hati-hati rawan koreksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks IDX BUMN20 menguat hingga 11,03% sejak awal tahun 2021. Indeks yang berisi saham-saham BUMN dan afiliasinya ini naik paling signifikan dibanding indeks lainnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, lonjakan saham-saham BUMN sejak awal tahun 2021 didorong oleh persepsi pelaku pasar. "Artinya tidak 100% karena ada faktor fundamental," kata Reza kepada Kontan.co.id, Senin (18/1).

Sehingga, sentimen-sentimen yang mempengaruhi pergerakan harga saham saat ini sebenarnya belum terlihat dampaknya ke kinerja keuangan dan fundamental perusahaan. Reza menambahkan, kenaikan saham-saham pelat merah itu lebih banyak ditopang oleh pemberitaan.


Dia mencontohkan, kabar mengenai vaksin Covid-19 yang mampu mengerek saham-saham BUMN farmasi begitu kencang. Asal tahu saja, harga saham emiten farmasi yang menjadi konstituen IDX BUMN20, PT Kimia Farma Tbk (KAEF), melonjak hingga 24,12% ytd menjadi Rp 5.275. 

Baca Juga: Diisi BRI, Pegadaian hingga PNM, ini alasan pembentukan holding BUMN pembiayaan mikro

Selain itu ada juga sentimen lembaga pengelola investasi (LPI) atau sovereign wealth fund (SWF) yang mengerek saham-saham BUMN karya. Adapun PT Waskita Karya Tbk (WSKT) meningkat hingga 33,33% ytd menjadi Rp 1.920. Ada juga PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang menguat hingga 13,25% ytd menjadi Rp 2.250. 

Hal serupa terjadi untuk emiten perbankan yang tertopang sentimen penempatan dana dari pemerintah di bank-bank pelat merah. Sentimen ini belum terlihat langsung penerapannya serta dampaknya ke kinerja emiten-emiten perbankan.

Tidak jauh berbeda, saham pertambangan yang kini memimpin peningkatan harga di IDX BUMN20 terdorong oleh kabar mobil listrik. Sentimen ini membentuk persepsi pelaku pasar bahwa permintaan tembaga dan nikel akan meningkat. Setelah itu, dibutuhkan pabrik pengolahan yang memerlukan sumber energi batubara. Ini merupakan efek domino dari persepsi pelaku pasar. 

Baca Juga: Saham-saham ini terdorong katalis positif pembentukan SWF

Editor: Wahyu T.Rahmawati