Harga Saham Properti Tren Naik Terdorong Kinerja, Pilih Saham Ini Untuk Investasi



Rekomendasi Saham Properti - JAKARTA. Beberapa saham properti dalam tren naik harga belakangan ini karena terdorong kinerja yang bagus. Lalu, saham properti apa saja yang masih memiliki prospek bagus untuk investasi?

Kinerja sektor properti terpantau mengalami kenaikan. Melansir laman BEI, IDX Sector Properties & Real Estate naik 7,27% secara year to date (YTD).

Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Anggi mengatakan, sebanyak 31 saham properti mencatat kenaikan kinerja. Penjualan properti semakin tinggi, sehingga pendapatan bertambah besar.


Bahkan, terdapat 19 saham yang mengalami kenaikan double digit secara YTD. “LPKR, BSDE, CTRA, dan ASRI termasuk di dalamnya. Saham SMRA juga tengah naik mendekati level double digit, yakni 9,09%,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (6/8).

Harga saham LPKR pada perdagangan Selasa 8 Agustus 2023 ditutup di level 102. Dalam lima hari perdagangan, harga saham LPKR terakumulasi menguat 5 poin atau 5,15%.

Baca Juga: Ada 6 Saham Baru Di Indeks IDX Value30 Semester II-2023, Cek Saham Harga Murah

Harga saham BSDE pada perdagangan Selasa 8 Agustus 2023 ditutup di level 1.200, naik 10 poin atau 0,84% dibandingkan sehari sebelumnya, tapi stagnan dalam 5 hari perdagangan.

Harga saham CTRA pada perdagangan Selasa 8 Agustus 2023 ditutup di level 1.110. Dalam lima hari perdagangan, harga saham CTRA terakumulasi bertambah 40 poin atau 3,74%.

Harga SMRA pada perdagangan Selasa 8 Agustus 2023 ditutup di level 690. Dalam lima hari perdagangan, harga saham SMRA terakumulasi bertambah 35 poin atau 5,34%.

Jika dilihat secara sentimen sektoral, katalis positif pergerakan kinerja sektor properti diprediksi dipicu karena sudah berakhirnya kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sejak Februari 2023.

Sehingga, kondisi ini membawa dampak signifikan bagi sektor properti yang sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga. Sentimen tersebut juga membuat risiko di pasar properti lebih dapat terukur.

“Akibatnya, investor semakin berani untuk kembali menyasar saham sektor properti yang mempunyai prospek bagus, fundamental solid, dan valuasi undervalued,” paparnya.

Sementara, jika dilihat dari kinerja keuangan emiten, memang kondisi ini kembali lagi kepada kekuatan kinerja dari emiten properti. “Emiten properti yang tergolong pemain besar dengan landbank yang besar dan pangsa pasar yang luas akan mendapat manfaat paling tinggi,” tuturnya.

Nico memprediksi, kinerja saham sektor properti di semester II 2023 akan berlanjut baik. Hal itu didukung keyakninan investor terhadap perbaikan kinerja keuangan properti di kuartal I dan kuartal II.

“Sehingga, hal itu semakin menambah minat investor untuk invest di saham properti,” paparnya.

Selain itu, masih tingginya backlog perumahan akan membuat suplai properti tetap banyak dengan harapan pemulihan ekonomi domestik semakin mendorong tingginya permintaan.

“Terlebih lagi jika nanti di tahun 2024 sudah mulai era penurunan suku bunga acuan, maka properti akan semakin mendapatkan tenaga positif,” ungkapnya.

Nico pun memberikan rekomendasi buy untuk saham BSDE dengan target harga Rp 1.360 per saham dan SMRA dengan target harga Rp 760 per saham.

“Rekomendasi buy ini untuk saham dengan valuasi murah, fundamental baik, pemain besar sektor properti, serta secara teknikal MACD dan parabolic SAR masih kuat,” katanya.

Itulah rekomendasi saham properti yang memiliki prospek bagus pada tahun 2023 ini. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto