Harga Saham PTBA Kembali Rebound



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga saham PT Bukit Asam (PTBA) rebound setelah terkoreksi dalam 2 hari berturut-turut. Pada penutupan perdagangan Senin (3/7) sesi I, PTBA menguat 1,49% ke level Rp 2.720.

Kenaikan harga didukung oleh peningkatan volume dan nilai transaksi yang mencerminkan permintaan yang cukup tinggi dari para investor terhadap saham ini. Pada penutupan sesi 1, volume perdagangan tercatat 94,47 juta saham dengan nilai transaksi Rp 256,79 miliar. Volume ini lebih tinggi dibandingkan dua hari perdagangan sebelumnya ketika terjadi tekanan jual pasca cum date dividen 23 Juni lalu.

Saat ini PTBA diperdagangkan dengan Price to Book Value (PBV) 1,06x dan Price to Earnings Ratio (PER) 6,74x. Ini tergolong murah dibanding emiten batubara lain seperti ITMG. PTBA tercatat menjadi jawara dalam pembagian dividen yield tahun 2022 dari seluruh emiten batubara.   Konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 28 analis menghasilkan target harga saham PTBA ada di angka Rp 3.390/saham. Sebanyak 8 analis memberikan rekomendasi beli dan 14 analis merekomendasikan hold. Dengan konsensus target harga saham, masih ada potensi keuntungan 24,63% dari harga saat ini.   Samuel Sekuritas misalnya, merekomendasikan hold saham PTBA dengan target harga Rp 3.500/saham.   Analis Samuel Sekuritas Indonesia Juan Harahap melihat adanya katalis potensial untuk industri batubara dalam bentuk stimulus ekonomi, setelah China memutuskan untuk memangkas suku bunga pinjaman jangka menengah dan 7-day repo rate untuk meningkatkan likuiditas sektor keuangan.   Dia memperkirakan ada potensi kenaikan harga batubara yang substansial pada kuartal IV mendatang di saat musim dingin. Datangnya musim dingin diperkirakan akan mengangkat permintaan komoditas energi, termasuk batubara.   Menurut Juan, China menghasilkan lebih banyak listrik pada paruh kedua, dimana 58% sampai 63% dari output listrik tahunannya dalam lima tahun terakhir dihasilkan pada semester kedua.   Usai musim pembayaran dividen, investor kini menunggu kepastian lebih lanjut terkait regulasi badan layanan umum (BLU). Menurut  Juan, ketika peraturan BLU mulai berlaku yang diperkirakan mulai Juli 2023, PTBA dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan diuntungkan.   "Menurut riset kami, peraturan BLU akan mulai diterapkan pada Juli 2023. Ketika peraturan BLU mulai berlaku, kami percaya bahwa PTBA dan BUMI akan diuntungkan, karena keduanya memiliki eksposur ke pasar domestik yang lebih besar, sedangkan ADRO dan ITMG mungkin akan terkena sedikit dampak negatif," ujar dia dalam keteranganya, Senin (3/7).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk