Harga Saham Samudera Indonesia (SMDR) Belum Cerminkan Nilai Pasar Sesungguhnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Mulai hari Selasa (31/1), saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) akan diperdagangkan dengan nilai nominal baru. 

Setelah sebelumnya sempat tertunda, emiten pelayaran ini akhirnya merealisasikan aksi pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5.

Saham SMDR mulai diperdagangkan dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi pada Selasa (31/1) ini. 


Sedangkan nilai nominal baru saham SMDR akan diperdagangkan di pasar tunai mulai 2 Februari 2023.

Baca Juga: Berikut Rekomendasi Saham Samudera Indonesia (SMDR) dari Analis Pilarmas Investindo

Nilai nominal saham SMDR yang sebelumnya Rp 25 per saham akan berubah menjadi Rp 5 per saham. 

Sehingga, jumlah saham SMDR bakal bertambah dari 3,27 miliar menjadi 16,38 miliar saham.

Direktur Utama SMDR Bani Maulana Mulia mengatakan, aksi stock split dilakukan lantaran harga saham SMDR di pasar dinilai belum mencerminkan nilai pasar SMDR yang sesungguhnya. 

 
SMDR Chart by TradingView

"Diharapkan semakin banyak saham beredar yang bisa diserap oleh investor, terutama investor yang memahami valuasi SMDR dengan baik," ungkap Bani, kemarin.

Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro mengatakan, aksi korporasi ini berpeluang meningkatkan likuiditas saham SMDR. 

"Harga saham yang lebih terjangkau dan dibarengi dengan sentimen yang tengah positif, membuat harga saham bisa naik," jelasnya.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Melemah, Cermati BBRI, INCO, PNLF, SMDR dan TLKM Hari ini (26/1)

Apalagi, emiten pelayaran mendapatkan sentimen positif seiring dengan pembukaan perekonomian China

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, saham SMDR berpeluang menguji resistance terdekat di Rp 2.570-Rp 2.640. 

Akumulasi beli dapat dilakukan jika harga bertahan di atas Rp 2.100, stoploss di bawah Rp 1.810.

Nico merekomendasikan beli SMDR dengan support Rp 2.050 dan resistance Rp 2.600, setara Rp 410 dan Rp 520 setelah stock split.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli