KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham domestik terus melemah selama tiga hari berturut-turut. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menurun tipis 0,16% menjadi 6.200,17. Sejak awal tahun hingga kemarin (ytd), IHSG sudah merosot 2,44%. Namun kinerja IHSG yang merah tidak melulu diikuti indeks konstituen lain di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satunya adalah indeks Pefindo25. Di periode yang sama, indeks racikan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) ini justru naik 5,96%. Sesuai namanya, indeks Pefindo25 berisi 25 saham kecil dan menengah di BEI. Saham tersebut antara lain ACES, ACST, APIC, ARNA, ASMI, ASSA, BCIP, BISI, BOLT dan CSAP
(lihat tabel). Pefindo mengocok ulang anggota indeks Pefindo25 setiap enam bulan sekali. Untuk periode tahun ini, indeks Pefindo25 berlaku sejak 1 Februari 2018 hingga 31 Juli 2018. Likuiditas saham H
ead of Economist Pefindo Fikri Permana menuturkan, penghuni indeks Pefindo25 dipilih berdasarkan dua kriteria, yaitu kinerja keuangan dan likuiditas saham. Dua kriteria tersebut terbukti ikut mendorong kinerja indeks Pefindo25 hingga melampaui kinerja IHSG. Pefindo25 juga mengkhususkan emiten dengan aset maksimal Rp 5 triliun. Indeks ini fokus pada emiten berkategori
small and medium enterprises (SME). "Kami ingin memberikan kesempatan bagi perusahaan kecil dan menengah untuk dilirik oleh investor," kata Fikri. Dia menjelaskan, Pefindo mengevaluasi keanggotaan indeks Pefindo25 sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu pada Februari dan Agustus. Alasan evaluasi dilakukan pada bulan tersebut yaitu karena indeks ini meluncur pada Februari 2009. Fikri tak memasang target kenaikan indeks Pefindo25 hingga akhir tahun nanti.
Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto menilai, kehadiran indeks Pefindo25 bisa menjadi alternatif indeks
benchmark bagi investor yang mengincar saham emiten skala menengah. Karakteristik indeks Pefindo25 yang condong melihat fundamental dipandang cocok. Pasalnya, Pefindo dinilai memahami karakter emiten
small caps. Dus, tidak salah jika investor melirik indeks ini sebagai acuan alternatif. David menilai investor dengan horizon investasi menengah-panjang lebih cocok menggunakan Pefindo25 sebagai
benchmark.Sebab, jika investor yang berorientasi jangka pendek menggunakan indeks ini, dikhawatirkan tak bisa mencetak untung besar. "
Small caps kan volatilitasnya tinggi dalam jangka pendek, makanya lebih aman jika main di jangka menengah-panjang," ungkap David. Namun dia menilai, indeks Pefindo25 tidak mungkin konsisten mengalahkan IHSG. Sebab, indeks ini dihuni oleh saham dengan volatilitas tinggi yang berpotensi menekan pasar saham. David memprediksi Pefindo25 bergerak di rentang 350-380 hingga akhir tahun nanti. Saat ini, indeks Pefindo25 di posisi 361. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini