Harga saham TAMU naik 17 kali dalam dua bulan



JAKARTA. Baru dua bulan melantai di bursa, harga saham PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) kini sudah meningkat drastis ketimbang waktu IPO. Peningkatan ini membuat perusahaan melirik pembiayaan pasar modal lain di tahun depan.

Sewaktu melantai di bursa pada Mei 2017 lalu, TAMU menawarkan harga initial public offering (IPO) Rp 110 per saham. Dalam kurun waktu dua bulan saja, saham TAMU berhasil melonjak 1.609,09% atau 17 kali lipat ke angka Rp 1.870, Rabu (26/7). Saham emiten perkapalan ini bahkan sempat mencapai level tertinggi pada 25 Juli lalu di angka Rp 1.885 per saham.

Hal ini membuat Direktur TAMU Leo A. Tangkilisan membuka peluang untuk mencari pendanaan baru di pasar modal. "Bisa saja mencari pembiayaan lagi dari pasar modal, tapi mungkin baru tahun depan," kata Leo saat ditemui usai acara paparan publik di Jakarta, Rabu (26/7).


Leo mengaku, pihaknya belum bisa mengadakan aksi korporasi dalam waktu dekat. Pasalnya, aturan bursa tidak memperbolehkan perusahaan yang baru saja melakukan penawaran umum perdana untuk melakukan aksi korporasi selama satu satu tahun.

Perusahaan mengaku tertarik untuk mencari modal tambahan lewat instrumen obligasi atau obligasi konversi (convertible bond). "Tapi kalau untuk rights issue nampaknya belum dulu," ujar Leo.

Terkait dana yang diincar dari penerbitan obligasi tersebut, perusahaan mengaku masih harus melihat kinerja dan rencana perusahaan di tahun depan untuk menentukan nilai obligasi yang akan diterbitkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati