KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rabu (4/3) saham TLKM (Telekomunikasi Indonesia Tbk.) ditutup menghijau. Saat bursa menutup hari perdagangan, saham TLKM persis di harga penutupan Rp 3.830 per saham. Dibandingkan dengan penutupan Selasa (3/3), harga saham TLKM naik 5,80% dari Rp 3.620.
Baca Juga: Saham HMSP naik 2% sehari, PER terkini masih lebih dari 15 kali Mencatatkan harga tertinggi Rp 3.840 dan harga terendah Rp 3.630, saham TLKM ditutup naik Rp 210 per saham dalam sehari. Kalau dihitung sejak 7 hari yang lalu (27 Februari 2020), harga saham TLKM hari ini sudah naik 10,37 % dibanding harga saat itu (Rp 3.470). Begitu pula, jika kita hitung sejak 30 hari yang lalu (5 Februari 2020), harga saham emiten ini sudah naik 1,59%, dari semula (Rp 3.770). Adapun sejak setahun lalu (5 Maret 2019) harga saham TLKM turun 1,03% dari harga saat itu (Rp 3.870). Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham TLKM mencapai Rp 514,95 miliar, sedangkan volume saham yang ditransaksikan mencapai 136.081.000 lot. Dengan
earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp 222, maka
price to earning ratio (PER) saham ini 17,25 kali. Adapun
price to book value-nya (PBV) 3,81 kali. Pada akhir sesi perdagangan, Rabu (4/3) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik lumayan tinggi.
Ketika Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup hari perdagangan, IHSG berada di angka indeks 5.650,14.
Itu berarti dalam sehari perdagangan di market, indeks utama di bursa saham Indonesia ini naik 2,38%. Kenaikan IHSG itu sejalan situasi indeks sektoral. Dari 10 indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia, sepuluh di antaranya positif. Detailnya sebagai berikut:
- Sektor Infrastruktur (4,02%)
- Sektor Industri Dasar (3,87%)
- Sektor Manufaktur (2,54%)
- Sektor Keuangan (2,37%)
- Sektor Barang Konsumsi (2,13%)
- Sektor Tambang (1,86%)
- Sektor Konstruksi (1,44%)
- Sektor Aneka Industri (1,29%)
- Sektor Perdagangan (1,13%)
- Sektor Pertanian (1,05%)
Tampak bahwa kenaikan paling tinggi perdagangan ini menimpa indeks sektor infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana