Harga saham TPIA masih dalam tren melemah, analis rekomendasi beli, ini alasannya



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga saham TPIA hingga Rabu 10 November 2021 masih berada di zona merah dibandingkan saat awal tahun. Meski harga saham TPIA masih tren turun, tapi analis rekomendasi investor untuk beli saham TPIA.

TPIA adalah kode saham dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Harga saham TPIA pada perdagangan 10 November 2021 ditutup di level 7.275 turun 75 poin atau 1,02% dibandingkan sehari sebelumnya. Secara year to date, harga saham melorot 2.050 poin atau 21,98%.

 
TPIA Chart by TradingView

Meski harga saham TPIA sedang melemah, Analis BRI Danareksa Sekuritas Ignatius Teguh Prayoga rekomendasi investor untuk masuk ke saham tersebut.  Ignatius memasang rekomendasi beli untuk saham TPIA dengan target harga Rp 9.000 per saham.

Rekomendasi beli saham TPIA ini lantaran PT Chandra Asri Petrochemical Tbk memiliki prospek kinerja yang bagus. Memang, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk  memiliki kinerja yang kurang apik pada kuartal III-2021. Tercatat, pendapatan TPIA hanya sebesar US$ 619,3 juta atau turun 6,7% secara kuartalan. 

Dari sisi bottom line, emiten petrokimia ini juga harus mengalami kontraksi secara kuartalan. Laba bersih TPIA pada kuartal III-2021 sebesar US$ 1 juta atau turun 99,4% dari kuartal II-2021.

Penurunan kinerja TPIA tersebut seiring dengan harga polyethylene dan polypropylene yang lebih rendah masing-masing 8% dan 5% secara kuartalan.  Selain itu, naiknya harga bahan baku juga semakin membuat margin keuntungan TPIA turun. 

“Rata-rata margin polyethylene mengalami kontraksi 23% secara kuartalan dan rata-rata margin polypropylene juga turun 20% secara kuartalan. Hal ini didorong oleh naiknya harga naphtha yang mencapai 12% secara kuartalan,” kata Ignatius dalam risetnya pada 2 November.

Baca Juga: Saham big cap, Jumat (5/11): IHSG turun, BBCA, EMTK naik 3 hari, TPIA drop 4 hari

Selain itu, Ignatius juga bilang, volume penjualan TPIA turun 4% secara kuartalan ke 542 KT seiring adanya PPKM Darurat pada periode kuartal III-2021 kemarin.

Editor: Adi Wikanto