Harga Saham Turun 31% Sejak IPO, Begini Strategi Ekspansi Logisticplus (LOPI)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menjadi salah satu rombongan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2023. Pada 11 Oktober lalu, LOPI menjadi perusahaan tercatat ke-73 tahun 2023 di BEI.

Tetapi, harga saham emiten yang bergerak dalam bidang jasa transportasi (freight forwarding) ini masih seret. Jumat (24/11), harga saham LOPI ditutup pada Rp 69 per saham.

Harga saham LOPI ini turun 31% dalam lebih dari satu bulan sejak IPO. Saat penawaran saham perdana, LOPI memasang harga IPO Rp 100 per saham.


LOPI menawarkan 300 juta saham baru atau setara 27,27% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Alhasil, LOPI mengantongi dana segar sebesar Rp 30 miliar dari IPO. 

Baca Juga: Resmi IPO, Simak Target Kinerja Logisticsplus International (LOPI) di 2023

"Kami memutuskan untuk bergabung di BEI untuk pengelolaan perusahaan yang lebih baik tentunya, mendapatkan dana murah dari publik, dan meningkatkan fundamental dan performa keuangan," tutur Direktur Utama Logisticsplus International Wahyu Dwi Jatmiko kepada Kontan.co.id, Jumat (24/11).

Rencananya, sekitar 60% dari dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja. Sekitar 9% akan digunakan untuk pembelian software Cargo Wise dan alat-alat teknologi untuk mendukung operasional dan penjualan. Terakhir sekitar 31% dari dana IPO akan dipakai untuk pembelian delapan truk baru.

Setelah resmi melantai di BEI, LOPI menjajaki kerja sama dengan Pertamina Kilang yang berada di Dumai Riau dan Angkasa Pura. Untuk keperluan Kilang Pertamina, sebanyak 150 ton kargo bahan kimia telah dikirim dari Belanda ke Indonesia.

Wahyu mengatakan kerja sama tersebut salah satu strategi LOPI setelah resmi melantai di BEI. Adapun LOPI telah menekan kontrak dengan beberapa perusahaan, dengan nilai yang bervariasi dengan rentang Rp 30 miliar hingga Rp 60 miliar.

"Strateginya lebih banyak mengikuti tender di Pertamina. Inovasi di teknologi informasi agar customer lebih nyaman memantau kegiatan logistiknya," kata Wahyu.

Baca Juga: Usai IPO, Logisticsplus International (LOPI) Targetkan Pendapatan Naik 30%

Sekadar informasi, sejak berdiri pada 2013 lalu dan memulai aktivitas operasional pada 2016, LOPI hanya memiliki pelanggan sebanyak tiga perusahaan dan hanya memiliki dua unit truk. Setelah terus mengembangkan usahanya, kini LOPI telah memiliki pelanggan lebih dari 20 dan peningkatan armada.

LOPI merupakan perusahaan hasil dari kerja sama antara para pengusaha nasional yang ahli dibidang logistik atau jasa pengiriman dengan anak perusahaan Logisticsplus Inc yang berada di Indonesia, yakni PT Logisticplus Multimoda Indonesia (LMI).

Masuknya LMI otomatis menambah jangkauan operasional internasional LOPI di hampir seluruh dunia terutama benua Asia, Australia, dan Amerika. Atas kerja sama tersebut, LOPI kini memiliki kantor di Amerika Serikat dan memiliki kantor perwakilan di hampir 180 negara. 

LOPI juga melayani pengurusan jasa kepabeanan, baik untuk tujuan ekspor maupun impor serta saat ini melayani jasa pergudangan yang meliputi pengemasan, penyimpanan, pemilahan barang, dan pelabelan.

Baca Juga: Pasca IPO, Logisticsplus International (LOPI) Gandeng Pertamina Kilang

Pada akhir Maret 2023, LOPI melakukan rebalancing muatan dengan menambah kontribusi pada muatan hasil tambang nikel. 

Selain itu, LOPI juga akan menambah layanan dengan meningkatkan kemampuan teknologi, baik teknologi informasi dan digital maupun teknologi pengangkutan masa kini seperti merencanakan penggunaan mobil dan motor listrik. 

Dalam hal peningkatan teknologi digital, LOPI telah memulai dengan mengoperasikan atau menerapkan transport management system (TMS) yang terintegrasi untuk memberikan informasi real time mengenai keberadaan aset atau moda transportasi, lokasi, dan rute yang telah ditempuh termasuk bukti penerimaan barang secara digital.

Saat ini, LOPI memiliki pelanggan utama yaitu PT GE Operations Indonesia, PT Abi Mandiri Perkasa, dan PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi. Pendapatan usaha dari PT GE Operations Indonesia memberikan kontribusi terbesar sebanyak 50% dari keseluruhan penghasilan LOPI.  

Ke depannya, Wahyu mengungkapkan akan lebih banyak lagi membangun infrastruktur dan efisiensi melalui penambahan teknologi. LOPI menargetkan pendapatan Rp 100 miliar dengan laba Rp 5,3 miliar. LOPI berharap bisa menambah jumlah pelanggan sedikitnya 25% per tahun.

Namun, dengan kondisi di tahun pemilihan umum (pemilu) seperti sekarang yang sedang berlangsung, Wahyu mengatakan kegiatan LOPI cenderung wait and see.

"Awal tahun pemilu cukup banyak kegiatan ekonomi melambat dan wait and see," tutup Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati