Harga saham turun, kapitalisasi pasar ICBP ikut menciut jadi Rp 97 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) terus merosot sejak perdagangan dibuka pascalibur Lebaran. Saham produsen mi instan itu turun 6,77% ke harga Rp 8.950 pada penutupan perdagangan Selasa (26/5).

Harga yang turun drastis ikut mempengaruhi  kapitalisasi pasar atau market cap ICBP. Berdasar data Bursa Efek Indonesia (BEI), market cap anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) itu masih menyentuh Rp 104 atau turun 2% dari penutupan sebelumnya dan berada di urutan 10 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar.

Akan tetapi, penurunan harga saham ICBP masih berlanjut pada perdagangan hari ini, Rabu (27/5). Pada penutupan perdagangan sesi I, saham ICBP sudah mentok terkoreksi 6,98% ke Rp 8.325. Berdasar data dari RTI Business, kapitalisasi pasarnya pun ikut terkikis menjadi Rp 97,09 triliun.


Baca Juga: Harga saham Indofood CBP (ICBP) mentok auto rejection bawah di hari kedua

Berdasar catatan Kontan.co.id, pengumuman ICBP meneken perjanjian dengan Pinehill Corpora Limited menjadi pemicu koreksi saham terjadi selama dua hari ini. Perjanjian tersebut menjadi sentimen negatif lantaran nilai akuisisinya dianggap mahal jika dibandingkan dengan proyeksi kinerja Pinehill.

Asal tahu saja, perjanjian yang ditandatangani pada 22 Mei 2020 itu bernilai US$ 2,99 miliar atau setara dengan Rp 44,25 triliun dengan kurs Rp 14.800 per dolar Amerika Serikat.

Adapun pendanaan sebesar US$ 300 juta akan berasal dari kas internal ICBP yang dihasilkan dari kegiatan usaha. Sisanya, dibiayai dari fasilitas pinjaman dari lembaga perbankan. Mengutip laporan keuangan per kuartal I 2020, ICBP memiliki kas hingga US$ 600 juta.

Total liabilitas ICBP di akhir Maret 2020 mencapai Rp 13,32 triliun dengan ekuitas Rp 28,78 triliun. Pada akhir kuartal pertama, ICBP memiliki utang bank jangka pendek dan jangka panjang Rp 2,42 triliun.

Baca Juga: Harga anjlok, cek PER plus PBV saham ICBP dan INDF

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati