Harga saham UNVR di bawah Rp 4.000 per saham, ini rekomendasi analis



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pandemi Covid-19 di Indonesia dan pemberlakuan PPKM menekan pendapatan dan laba bersih PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), yang turun 7,3% year on year (yoy) dan 15,9% yoy pada semester I 2021.

Analis Samuel Sekuritas, Pebe Peresia, menilai kendati begitu, dengan semakin menurunnya jumlah kasus Covid-19 dan pelonggaran pembatasan sosial, maka ia memperkirakan performa UNVR akan membaik pada 2022.

"Kami memproyeksikan pertumbuhan pendapatan hingga 6,5% yoy menjadi Rp 42,1 triliun dan laba bersih tumbuh 3,6% yoy menjadi Rp 5,7 trilliun," tulisnya dalam riset, Jumat (1/10).


Baca Juga: Sektor barang konsumsi dinilai prospektif, intip rekomendasi saham INDF hingga UNVR

Lanjutnya, untuk marjin laba kotor dan marjin laba bersih UNVR diperkirakan akan mencapai 50,2% dan 13,5% pada tahun depan.

Menurutnya, UNVR akan menerapkan sejumlah strategi untuk memperbaiki kinerjanya, antara lain memperkuat value segment dan premium segment, serta memperkuat penjualan online.

 
UNVR Chart by TradingView

Di sisi lain, Platform Sahabat Warung (B2B) juga telah menjangkau 80% dari total 400 ribu mitra toko UMKM, serta penjualan online melalui e-commerce (B2C) terus bertumbuh dan ditargetkan dapat mencapai 5% dari pendapatan sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Simak rekomendasi analis untuk saham INDF, ICBP, MYOR, dan UNVR

Untuk kinerja UNVR semester I-2021, pada kuartal II-2021 pendapatan UNVR terkontraksi 3,8% qoq. Demikian pula halnya dengan laba bersih yang turun 20,7% qoq. Ashalia menjelaskan, penurunan terutama disebabkan oleh melemahnya angka penjualan dari dua sumber utama pendapatan perusahaan.

Penjualan segmen HPC, yang menyumbang 67% pendapatan perseroan turun 3,2% qoq menjadi Rp 6,6 triliun. Penjualan segmen FNR, yang menyumbang 33% pendapatan perseroan turun 5% qoq menjadi Rp 3,3 triliun.

Secara kumulatif, UNVR mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 7,3% yoy pada semester I-2021 menjadi Rp 20,2 triliun dan pelemahan laba bersih sebesar 15,9% yoy menjadi Rp 3 triliun.

"Faktor yang mempengaruhi kinerja UNVR selama semester I-2021 antara lain melemahnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 dan kenaikan harga bahan baku," jelasnya.

Baca Juga: IHSG melemah 0,36% pada Senin (27/9), net buy asing capai Rp 355 miliar

Kendati begitu, Samuel Sekuritas menilai saat ini saham UNVR cukup menarik untuk dimiliki karena valuasinya yang sudah berada di -3SD rata-rata PE 3 tahun terakhir.

Selain itu, juga didukung dengan proyeksi pendapatan dan laba bersih yang meningkat seiring dengan pulihnya daya beli masyarakat dan ditambah dengan keberhasilan UNVR mempertahankan ROE-nya di atas 100%.

Karenanya, Pebe Peresia meningkatkan rekomendasinya dari SELL menjadi BUY dengan target harga Rp 4.500, yang mencerminkan 30x PE FY22F (-2SD rata-rata PE 3 tahun).

Selanjutnya: IHSG melemah 0,36% pada Senin (27/9), net buy asing capai Rp 355 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli