JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) dan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) sepakat menurunkan harga sapi hidup menjadi Rp 38.000 per kilogram (kg) dari harga sebelumnya yang sempat menyentuh Rp 42.000 per kg hingga Rp 45.0000 per kg. Kesepakatan tersebut sekaligus untuk meredam polemik kenaikan harga daging sapi yang diduga sengaja ditahan oleh sejumlah Pengusaha Penggemukan (Feedlot) sapi bakalan. Dalam pertemuan yang digelar di Kemtan, Jumat (21/8), Kemtan dan Apfindo sepakat akan menekan harga daging sapi dalam jangka panjang. Untuk itu, mereka sepakat membentuk tim yang akan diisi antara empat sampai lima orang yang terdiri dari perwakilan sejumlah pihak yang berkepentingan termasuk Kemtan dan Apfindo. Tim ini nanti akan mengkomunikasikan seluruh persoalan yang muncul baik itu dari pihak importir, kondisi ketersediaan pasokan sapi di lapangan dan keinginan pemerintah. Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman setiap persoalan kenaikan dan kekurangan pasokan daging sapi, akan ditangani dan dikomunikasikan oleh tim yang akan dibentuk ini. Tim tersebut disiapkan secara permanen untuk mengatasi seluruh persoalan data kebutuhan dan pasokan daging sapi.
Harga sapi hidup diturunkan jadi Rp 38.000 per kg
JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) dan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) sepakat menurunkan harga sapi hidup menjadi Rp 38.000 per kilogram (kg) dari harga sebelumnya yang sempat menyentuh Rp 42.000 per kg hingga Rp 45.0000 per kg. Kesepakatan tersebut sekaligus untuk meredam polemik kenaikan harga daging sapi yang diduga sengaja ditahan oleh sejumlah Pengusaha Penggemukan (Feedlot) sapi bakalan. Dalam pertemuan yang digelar di Kemtan, Jumat (21/8), Kemtan dan Apfindo sepakat akan menekan harga daging sapi dalam jangka panjang. Untuk itu, mereka sepakat membentuk tim yang akan diisi antara empat sampai lima orang yang terdiri dari perwakilan sejumlah pihak yang berkepentingan termasuk Kemtan dan Apfindo. Tim ini nanti akan mengkomunikasikan seluruh persoalan yang muncul baik itu dari pihak importir, kondisi ketersediaan pasokan sapi di lapangan dan keinginan pemerintah. Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman setiap persoalan kenaikan dan kekurangan pasokan daging sapi, akan ditangani dan dikomunikasikan oleh tim yang akan dibentuk ini. Tim tersebut disiapkan secara permanen untuk mengatasi seluruh persoalan data kebutuhan dan pasokan daging sapi.